Bahar Smith: Jika Saya Dipenjara, Demokrasi Telah Mati, Yusuf Muhammad: Emang Lu Siapa?

Selasa 04-01-2022,02:03 WIB
Editor : redaksimetro01

BANDUNG -  Sebelum ditahan lagi Bahar bin Smith sesumbar menyebut bahwa jika dirinya dipenjara itu berarti demokrasi di Indonesia telah mati. Hal itu dikatakan Bahar saat tiba di Polda Jawa Barat guna diperiksa soal kasus ujaran kebencian, Senin (3/1/2021). "Andaikan jikalau, nanti saya ditahan, jikalau nanti saya tidak keluar dari ruangan, atau saya dipenjara maka sedikit saya sampaikan bahwasanya ini berarti keadilan dan demokrasi sudah mati di NKRI yang kita cintai," kata Bahar. Pendakwah kontroversial, Bahar bin Smith sesumbar menyebut bahwa jika dirinya dipenjara itu berarti demokrasi di Indonesia telah mati. Hal itu dikatakan Bahar saat tiba di Polda Jawa Barat guna diperiksa soal kasus ujaran kebencian, Senin (3/1/2021). "Andaikan jikalau, nanti saya ditahan, jikalau nanti saya tidak keluar dari ruangan, atau saya dipenjara maka sedikit saya sampaikan bahwasanya ini berarti keadilan dan demokrasi sudah mati di NKRI yang kita cintai," kata Bahar. "Sebab kenapa? Saya dilaporkan secepat kilat, sedangkan masih banyak para penista-penista Allah, penista-penista agama dilaporkan tapi tidak diproses sama sekal," lanjut Bahar. Ia lantas berpesan kepada segenap para ulama dan umat Islam untuk tetap menyuarakan kebenaran. Ia ditahan setelah sebelumnya diperiksa di Mapolda Jabar selama kurang lebih 11 jam. Bahar bin Smith dilaporkan ke polisi atas dugaan adanya ujaran kebencian pada suatu kegiatan ceramah yang ada di Kabupaten Bandung dengan surat bernomor B 6354/12/2021 SPKT PMJ 2021. Pada penyidikan tersebut, polisi menerapkan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana "Jikalau nanti saya masuk diperiksa dan tidak keluar lagi, berarti saya telah ditahan, telah dipenjara, maka wahai rakyatku, wahai bangsaku, khususnya umat Islam para ulama, para habaib, para kiai, bukalah mata kalian. Teruslah berjuang untuk menyampaikan kebenarkan, keadilan, jangan pernah tunduk bagi kezaliman dari mana pun datangnya itu," Bahar saat tiba di Polda Jabar, kemarin. Bahar bahkan meyebut demi bangsa, agama, negara, ia siap dipenjara hingga berkorban nyawa. Namun, pernyataan Bahar itu mendapat respons dari pegiat media sosial Yusuf Muhammad. Ia mempertanyakan siapa Bahar hingga demokrasi di Indonesia akan mati jika dirinya dipenjara. Yusuf juga menyoroti panggilan Bahar kepada para pendukungnya dengan sebutan "wahai rakyatku". "Preeett! Emang lu siapa pakai panggil2 "wahai rakyatku"?" kata Yusuf Muhammad. (red)

Tags :
Kategori :

Terkait