JAKARTA- Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan teÂgas mengaku ogah meminta maaf kepada masyarakat SunÂda soal pernyataannya. Arteria berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan pernyatÂaannya. Ia bahkan mempersiÂlahkan pihak yang ingin melÂaporkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). “Kalau saya kan jelas, meÂkanismenya ada MKD, apaÂkah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenaan dengan pernyataan saya silakan saja. Tapi izinkan saya juga menyaÂtakan yang demikian, repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini,†ujar Arteria. Arteria menjelaskan bahÂwa pernyataannya tidak bermaksud untuk mendisÂkreditkan orang sunda atau warga Tanah Pasundan. “Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya. Dan saya bisa membuktiÂkan yang saya katakan itu tidak ada maksud untuk mendiskreditkan, ini bagian dari komitmen kami, DPR, Komisi III, bersama dengan teman-teman di kejaksaan ingin meyakinkan tidak ada Sunda Empire di kejakÂsaan,†tandasnya. Kader PDIP tersebut menÂgaku kritikannya kepada Jajaran Kejaksaan Agung untuk membuktikan bahwa mereka sosok yang komÂpetensi, intergritas dan kaÂpasitan. Arteria menyebut dirinya hanya meyakinkan pubÂlik bahwa tidak ada Sunda Empire di kalangan pejabat. “Makanya saya akan marah betul di saat kita meyakinkan pubÂlik tidak ada Sunda Empire tiba-tiba ada 1-2 jaksa yang bukannya cari muka, tapi berusaha memÂpertontonkan kedekatannya dengan cara-cara seperti itu,†beÂbernya. “Saya minta juga dicermati betul lah, apalagi 15 menit materi muatan saya, saya yakin pastinya banÂyak yang enggak suka, jadi diliÂhat semua video pernyataan itu dilihat,†imÂbuhnya. Seperti diketahui, ArteÂria meminta kepada Jaksa Agung memecat seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) karena berbicara bahasa Sunda saat rapat, Sontak, hal tersebut diÂtanggapi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. “Saya mengimbau Pak ArÂteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nuÂsantara ini. Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan berÂsekalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,†kata Ridwan Kamil. Sementara itu, KepaÂla Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Asep N Mulyana enggan mengomentari permintaan Politikus PDI Perjuangan Arteria DahlÂan yang meminta Jaksa Agung memecat dirinya karena berbicara mengguÂnakan Bahasa Sunda dalam rapat dengan Komisi III DPR RI. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi PeneranÂgan Hukum Kejaksaan TingÂgi Jawa Barat, Dodi Gazali Emil. Menurutnya, Kajati Jabar memilih untuk fokus pada pekerjaannya. “Pak Kajati belum ada koÂmentar apapun, fokus pada pekerjaan saja,†kata Dodi, Rabu (19/1). (bbs/mhs)
Meski Arteria Ogah Minta Maaf, Orang Sunda Mah Nyantai...
Rabu 19-01-2022,11:03 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :