Bikin Merinding!, Naik Bus Hantu, Majalengka-Surabaya Hanya 15 Menit

Sabtu 22-01-2022,03:30 WIB
Editor : redaksimetro01

PENGALAMAN dunia gaib pernah dirasakan Hilman, warga Majalengka yang pernah naik bus hantu ketika hendak ke Surabaya. Hilam tidak menyadari kendaraan yang ditumpanginya adalah bus hantu, membawanya ke arah Jawa Timur hanya dalam hitungan menit. Kejadian berawal ketika hendak mengunjungi Kota Pahlawan, Hilman memutuskan pergi menggunakan armada bus di malam hari. Waktu itu, Hilman berangkat diantar sepeda motor saudaranya ke pinggir jalan, berangkat dari rumah sekitar pukul 00.30 WIB. Hilman sengaja mencari bus malam jurusan Jawa Timur yang datang dari arah Bandung. Tak berselang lama, sebuah bus datang dari arah Barat, tanpa pikir panjang Hilman naik untuk mencari tempat duduk yang kosong. Kursi yang kosong tinggal tersisa satu dan kebetulan berada cukup di belakang, Hilman pun harus menyusuri deretan kursi yang sudah terisi penumpang. Saat melintasi deratan kursi, Hilman memperhatikan wajah para penumpang yang dilewatinya memiliki tatapan kosong. “Mereka semua terdiam, tetapi tidak tidur,â€ ujar Hilman. Tanpa ada pikiran yang aneh-aneh, Hilman berhasil mencapai kursi di deretan yang paling belakang. Masih diselimuti keanehan, Hilman mencoba untuk mengamati penumpang yang bisa dijangkau matanya. Suasana di dalam bus yang tenang, membuat Hilman akhirnya tertidur dalam perjalanan. Tidak berlangsung lama, bus pun sampai ke Terminal Bus Bungurasih, Hilman bergegas turun dan melihat sekeliling terminal yang mulai sepi. Pandangan Hilman dikagetkan dengan seorang bapak-bapak yang memandangi dirinya dengan penuh rasa heran. Hilman pun memberanikan diri untuk berbasa-basi bertanya waktu kepada bapak-bapak yang sedang keheranan tadi. “Sekarang jam 00.45,â€ ucap si bapak ketika ditanya Hilman. Hilman pun dibuat kaget dengan ucapan si bapak, karena dirinya masih ingat betul, waktu naik bus dari Majalengka sekitar jam 00.30 WIB. Perubahan raut wajah Hilman ternyata bisa dimengerti oleh si bapak dan mencoba untuk menenangkan Hilman. “Bapak beruntung tidak terjadi apa-apa, itu tadi bus hantu yang pernah kecelakaan,â€ ucap Hilman menirukan kata-kata si bapak. Si bapak pun menerangkan, kalau bus yang ditumpangi Hilman tadi, adalah bus yang pernah kecelakaan, dari semua penumpang hanya satu yang selamat. “Jadi bapak duduk di kursi yang penumpangnya selamat,â€ tambah si bapak. Mendengar keterangan tersebut, sekujur tubuh Hilman merasa lemas, buru-buru dirinya menelpon saudaranya yang tadi mengantar. Benar saja, saudaranya memberikan jawaban yang membuat Hilman tambah ketakutan. “Tadi kan berangkat sekitar jam setengah satu,â€ ujar Hilman menirukan jawaban saudaranya itu. Hilman yang terakhir bermukim di kawasan Jl Evakuasi Kota Cirebon itu, masih terus mengingat kejadian tersebut atara percaya dan tidak. Kejadian yang nyaris sama juga menimpa Rifan, salah seorang mahasiswa Unair Surabaya. Rifan, lulusan Unair Surabaya angkatan 1994 itu, hendak pulang ke Surabaya setelah menghadiri sebuah acara di Probolinggo. Di pinggir jalan, Rifan menunggu bus yang akan ke Surabaya, waktu menunjukan pukul 21.05 WIB. Bus yang ditunggu akhirnya datang, tanpa pikir panjang, Rifan naik dan bersandar di kursi penumpang karena kelelahan usai acara yang baru saja selesai. Seperti biasa, dia ditarik karcis oleh kondektur, setelah itu tersandar lagi antara tidur dan terjaga. Bus menderu-deru kencang menuju Surabaya. Waktu naik bus dia melihat banyak orang, tetapi tidak ada yang bicara, hanya suara mesin dan sesekali klakson berbunyi. Rifan juga sempat melihat cairan mengalir di lantai bus, tapi karena gelap dia tidak tahu cairan apa yang berbau amis itu. Karena terlalu lelah, Rifan tertidur dengan kondisi bus masih berjalan cukup kencang untuk membawanya ke Surabaya. â€Surabaya terakhir, Terminal Bungurasih,â€ kondektur berteriak-teriak. Rifan siap-siap turun, penumpang yang lain juga bergegas, tetapi Rifan melihat keanehan dengan suasana terminal yang masih hilir mudik penumpang. Dirinya berpikiran dalam perjalanan dari Probolinggo tadi sampai Terminal Bungurasih akan memakan waktu sekitar 3 jam. â€Lho kok baru pukul 21.07,â€ kata Rifan. Rifan sempat mengira jam tangan yang digunakannya mati. Lalu dia pergi ke tempat yang lebih terang, untuk memastikan kondisi jam tangannya. Di bawah lampu yang lebih terang, jarum jam tangannya masih berfungsi dengan baik, dan cocok dengan jam yang menempel di salah satu tembok. Rifan mencoba mengingat-ingat saat dirinya naik bus dari Probolinggo tadi. Naik sekitar 21.05 WIB dan sampai di Terminal Bungurasih 21.07 WIB. “Jadi saya naik bus cuma 2 menit,â€ ujarnya. Untuk menghilangkan rasa penasaran, Rifan pergi ke ruang tunggu yang terdapat jam besar, benar saja di sana menunjukan pukul 21.09 WIB. Antara percaya dan tidak Rifan memeriksa karcis yang diterimanya saat di bus. PO Sejahtera, lengkap dengan nama-nama daerah yang jadi rute. Rifan lalu mencari-cari bus yang dia tumpangi, dia mencoba berputar-putar di terminal yang ramai itu. Tak ada satu pun bus yang bernama PO Sejahtera. Lalu Rifan memutuskan untuk bertanya kepada salah satu kernet yang sedang makan di salah satu rumah makan di kawasan terminal. Kernek dengan wajah berewok yang ditanya Rifan malah bergeser tempat duduknya ketika diajukan pertanyaan. â€Iya, memang pernah ada Bus Sejahtera jurusan Banyuwangi-Surabaya, tapi sejak lima tahun lalu tidak ada lagi,â€ ujar kernet tersebut. Jawaban kernet membuat Rifan kaget, bulu kunduknya mulai merinding dan pikirannya mulai terbawa ke dunia lain. â€Iya Mas, pemilik bus ini menjual semua busnya setelah kejadian nahas 5 tahun lalu,â€ tambah si kernet. Ternyata Bus Sejahtera yang ditumpangi Rifan adalah bus yang masuk jurang di wilayah Jember, seluruh penumpangnya tewas berikut sopir dan kernetnya. â€Banyak orang yang mengaku pernah naik bus itu ke terminal ini. Mereka menempuh perjalanan yang sangat cepat seperti sampeyan,â€ terang kenek itu. Menurut kernet, ketidaksadaran Rifan membuatnya bisa sampai ke terminal dengan cepat dan selamat. “Kalau sadar, ada yang diturunkan di sembarang tempat, bahkan di kuburan juga pernah,â€ tutur kernet. â€Orang menyebut bus itu sebagai bus hantu,â€ pungkasnya. (brd/kbe)

Tags :
Kategori :

Terkait