BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis kemandirian pangan di Jawa Barat bakal terwujud. Salah satunya, melalui program petani milenial (petmil). Ridwan Kamil menyatakan, program petmil gelombang I sukses dilaksanakan. Sebanyak 1.249 petmil sudah dilakukan wisuda pada Maret 2022. Bahkan, lebih dari 20 ribu usia milenial, saat ini tengah mendaftar petmil gelombang II. Ridwan Kamil menyebut, program petmil akan terus dilaksanakan. "Sehingga, meskipun tinggal di desa tapi bisa mendapatkan rezeki kota dan bisnis mendunia," ujar Ridwan Kamil di sela-sela kunjungan kerjanya di wilayah Jabar Selatan, baru-baru ini. Orang nomor satu di Jawa Barat ini mengatakan, saat ini petani milenial menjadi penting di tengah kondisi dunia sedang krisis finansial, pangan dan energi. Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat, ujar Ridwan Kamil, dianugerahi tanah yang subur. Namun yang menggarap pertanian masih sedikit. Sehingga, program petmil ini diharapkan bisa menjawab tantangan krisis dunia, terutama di bidang pangan. Sementara itu, di antara organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat program petani milenial adalah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Yakni, pengembangan lebah madu dan jamur kayu. Budidaya dua komoditas ini, mendapatkan animo tinggi dari kalangan milenial. Terbukti, jumlah pendaftar mencapai 753 orang dari 516 petmil yang ditargetkan Dinas Kehutanan. Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Dodit Ardian Pancapana mengaku, tingginya animo masyarakat tidak lepas dari peran teknologi digital yang saat ini leading di Jawa Barat. "Pada tahun 2021, sebanyak 98 orang daftar secara online maupun offline. Semuanya sudah mengikuti inagurasi pada Maret 2022 lalu. Sedangkan tahun 2022 ini, sebanyak 102 petmil dinyatakan lulus namun belum dilakukan inagurasi," beber Dodit. Dodit mengatakan, pihaknya sudah menggulirkan program petani milenial lebah madu dan jamur kayu sejak November 2021. Dodit juga menyebut, keterlibatan berbagai pihak dari hulu hingga hilir, turut membantu keberlangsungan petmil Dinas Kehutanan. Sehingga, tidak hanya kepada petmil, komunikasi kepada offtaker dan avalis, terus dijaga dengan baik. Ke depannya, Dishut akan mengembangkan akses penjualan produk para petani milenial ini. Yakni, dengan menggelar event Pasar Leuweung. Nantinya, petmil bisa men-display langsung produk olahannya. "Event Pasar Leweung atau pasar hutan ini, kita jadikan sebagai atraksi wisata yang bisa menyedot pengunjung. Rencananya, kita gelar satu bulan sekali. Sehingga, orang dari luar daerah, seperti Jakarta dan kota besar lainnya, bisa membeli produk hasil hutan ini langsung dari petani milenial," beber Dodit. Melalui event Pasar Leweung ini juga, pastinya dibutuhkan peningkatan kualitas produk, peningkatan SDM dan dukungan pembiayaan. "Tiga poin yang harus ditingkatkan, yakni petani milenial, penyuluh, dan peran offtaker," jelas Dodit. Sehingga, kata Dodit, jika siklus produk hasil hutan petmil sudah semakin besar dengan bertambahnya omset, maka semangat generasi muda bergabung dengan petmil akan semakin tinggi. (red)
Jumlah Pendaftaran Petani Milenial Jabar Lampaui Target
Jumat 23-09-2022,04:58 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :