Gawat.... Jenderal Rusia Tuding AS Lakukan Penelitian Biologi Rahasia di Jakarta

Sabtu 26-03-2022,02:13 WIB
Editor : redaksimetro01

Komandan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov. PERANG buka-bukaan Rusia -AS makin panas. Komandan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov menuding Amerika Serikat melalui Pusat Medis Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) melakukan penelitian biologi di Indonesia. Dikatakan, hasil penelitian itu juga disebut tidak dibagikan kepada pemerintah di Jakarta, seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti, Kamis (24/3/2022). Pendekatan yang tidak dapat diterima seperti itu, degan persetujuan diam-diam dari pemerintah AS, adalah norma yg lazim bagi perusahaan farmasi besar. Karena banyaknya pelanggaran, Indonesia tahun 2010 menghentikan kegiatan penelitian Pusat Medis AL AS di Jakarta,â€ kata Kirillov. Kirillov lebih jauh menuding, AS melakukan pekerjaan di fasilitas laboratorium di Jakarta di luar kerangka program penelitian yang disepakati, melakukan pengambilan sampel biologis dan menolak memberi tahu pemerintah Indonesia tentang hasil yang dicapai. Yang mengejutkan, "Bahan-bahan yang mereka terima digunakan untuk kepentingan perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan Pentagon, yaitu Gilead, yang sedang menguji obat-obatannya, termasuk di wilayah Ukraina dan Georgia," kata Jenderal Rusia tersebut. Awal bulan Maret, Rusia melancarkan tudingan gencar atas temuan jaringan laboratorium biologi di Ukraina. Kantor berita Turki Anadolu melaporkan pada 9 Maret, militer AS disebut terlibat mendanai dan dan mengendalikan laboratorium itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova saat itu mengungkapkan temuan dokumen yang menunjukkan "komponen senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina" pada laboratorium yang dikendalikan Pentagon, AS. 8) Zakharova saat itu menekankan, kegiatan tersebut melanggar Konvensi Senjata Biologis. Rusia kemudian menggelar sidang Dewan Keamanan PBB tentang masalah ini, namun gagal mendapat dukungan. Sebelumnya, Letjen Igor Kirillov mengeklaim tentara Rusia mendapatkan dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya. Kirillov pun menduga AS-Ukraina melanggar Konvensi Senjata Biologis.**

Tags :
Kategori :

Terkait