Anak Meninggal, Rumah Hancur, Begini Curhatan Korban Gempa Karangasem

Minggu 17-10-2021,07:30 WIB
Editor : redaksimetro01

GEMPA berkekuatan 4,8 skala richter (SR) yang mengguncang Karangasem, Sabtu (16/10) dini hari pukul 04.18 Wita berlangsung begitu cepat. Nyoman Puja, warga Dusun Jatituhu, Desa Ban, Karangasem, tak sempat menyelamatkan seluruh anggota keluarganya sampai petaka akhirnya datang. "Rumah saya roboh, saya berusaha menyelamatkan anak dan istri saya dari reruntuhan bangunan. Namun, anak saya paling kecil, saya temukan sudah meninggal dunia terkena runtuhan atap dan batako," ujar Nyoman Puja. Nyoman Puja harus kehilangan anak bungsunya, I Luh Meryani, 3. Musibah ini tidak hanya membuatnya kehilangan anak kandung, tetapi juga tempat tinggalnya. Rumah satu-satunya rata dengan tanah. Dalam kondisi kalut, Nyoman Puja harus menggelar upacara pemakaman anaknya yang meninggal dalam situasi bencana. Termasuk mengobati anaknya yang lain karena mengalami luka-luka. “Saya berharap ada bantuan dari pemerintah. Saya sudah tidak punya apa-apa lagi,â€ kata Nyoman Puja. Selain puluhan orang warganya mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia, Posko Kantor Desa Ban-Karangasem mencatat korban luka ringan sebanyak 73 orang, rumah rusak berat 259 unit, rumah rusak ringan 366 unit, dan pura/tempat ibadah 101 unit. Tidak hanya Kabupaten Karangasem, warga Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, juga mengalami nasib nahas serupa. Ada dua korban meninggal dunia dan belasan luka berat-ringan. Dua korban meninggal dunia diketahui bernama Ni Kadek Wahyuni, 25, dan Lionel, 8. Bahkan, di Bangli, ada tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, yang terisolasi akibat satu-satunya jalur darat yang menghubungkan wilayah mereka menuju Kota Bangli tertimbun material longsor. Tiga desa tersebut adalah Desa Trunyan, Desa Abangsongan dan Desa Abang Batudinding yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga (KK). "Transportasi warga saat ini tidak bisa melalui darat karena memang berdasar pengamatan kami ada empat titik longsoran dari Gunung Abang yang menutup jalur dari Desa Abang Batu Dinding sampai ke Desa Trunyan dengan material yang cukup banyak seperti pasir dan batuan besar," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa. Selama jalur darat tertutup longsor, warga tiga desa yang terisolasi apabila akan melakukan aktivitas dan bepergian menuju Kota Bangli, dapat menggunakan moda transportasi air melalui Danau Batur. (bbs/jpnn/kbe)

Tags :
Kategori :

Terkait