KARAWANG - Kabar hubungan panas-dingin antara Sekda Karawang, Acep Jamhuri dan Kepala Dinas PUPR Karawang, Dedi Ahdiat dinilai menjadi salah satu faktor lambannya pelaksanaan kegiatan pemabangunan infrastrukur di Kabupaten Karawang. Penilaian itu diungkapkan Pengamat Independensi Kebijakan Publik Indonesia di Karawang, Jaya Hasibuan. Acep sendiri sebelum menjadi sekda sebagaimana diketahui merupaka Kepala DPUPR Karawang. Posisi Acep digantikan Dedi Ahdiat. Keduanya sebelumnya sama-sama merebutkan kursi sekretaris daerah. Acep yang berhasil duduk. Dan Dedi ditunjuk oleh bupati menjadi penggati Acep di Jaya menilai, meski sudah lebih dari dua tahun, dramatisasi pemilihan sekda masih menjadi salah stau faktor hubungan Acep dan Dedi tak begitu mesra. Jaya menilai legasi Acep Jamhuri di PUPR, masih sangat kuat.. Sementara Dedi Ahdiat dengan karakter kepemimpinannya pun tak mampu merangkul semua pejabat teknis di bidang bidang untuk bekerja sesuai arahannya. Yang dampaknya, dualisme intruksi kegiatan di PUPR tak dapat dihindari. “Makanya kan, selalu saja ada rumor loyalis ini dan loyalis itu, mereka melapor masing masing satu arah, ke yang satu dan ke yang satunya lagi. Dampaknya, kegiatan di PUPR menjadi lambat. Garis komando juga tidak jelas,†imbuh Hasibuan. Terpisah, Praktisi Kebijakan Kinerja ASN Indonesia di Karawang, Miharja Syaepulloh, ketika dimintai komentarnya soal desas desus ini mengaku tak habis pikir. “Saya tak habis pikir saja. Karena disharmonisasi pelayanan publik yang seharusnya prima malah jadi tak karuan,†pungkas Miharja. “Jangan kemudian ego sentris ASN yang dikedepankan. Saya mendesak bupati untuk segera menegur ASN di Karawang, terutama dinas PUPR, sehingga tidak lagi terjadi gep. Tidak lagi ada loyalis ini dan loyalis itu. Tolong ini urusan rakyat, jangan bawa tendensi pribadi,†tutup Miharja. (spd/mhs)
Pembangunan 2022 Lambat, Gegara Sekda-Kadis PUPR tak Harmonis?
Rabu 25-05-2022,10:58 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :