DPPKB : Peran Ibu Cegah Stunting dan Obesitas

Rabu 26-01-2022,05:20 WIB
Editor : redaksimetro01

PURWAKARTA – Selain upaya pemerintah, peran keluarga terutama ibu sangat penting dalam mencegah stunting dan obesitas pada anak. Pentingnya peran ibu dalam pencegahaan stunting dan obesitas pada anak tersebut dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta, Yayat Hidayat. “Program penanggulangan stunting dan gizi buruk merupakan program prioritas pemerintah sehingga mendapat penanganan serius. Terbukti di tahun 2021 ada penurunan angka stunting dan gizi buruk yang cukup signifikan,â€ ujar Yayat. Menurut Yayat, diharapkan dapat terus membangun kebersamaan masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan melalui menu gizi seimbang. Saat ini pihaknya akan mengerahkan, 2304 tim pendamping keluarga upaya pencegahan dini sebagai penanggulangan stunting yang fokus pada remaja dan 1.000 hari pertama kehidupan "Pendamping keluarga ini akan memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mulai dari edukasi prakonsepsi untuk calon pengantin," ungkap Yayat. Dijelaskannya, pada usia remaja dan 1.000 hari pertama kehidupan dengan tujuan memperkuat intervensi sehingga masalah gizi dari anak yang dilahirkan dapat ditekan sedini mungkin. Kemudian, sambung dia, di saat hamil, DPPKB Purwakarta memberikan pendampingan agar calon ibu mendapat nutrisi sehat, dan mengingatkan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali. Selanjutnya, kata Yayat, ketika ibu telah melahirkan disarankan untuk segera ber-KB untuk mengatur jarak kelahiran, supaya ibu dan akan sehat termasuk pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan pertama. Kemudian, memberikan makanan tambahan pendamping ASI untuk balita 6-2 tahun. “Itu langkah-langkah yang dilakukan untuk pencegahan stunting supaya keluarga- keluarga betul-betul kondisi anak sehat dan ibunya sehat,â€ ucapnya. Tak hanya itu, sambung dia, upaya mencegah stunting atau kondisi kurang gizi kronis yang ditandai tinggi badan tidak normal pada anak, bisa dimulai sejak perempuan atau calon ibu berusia remaja. Menurut Yayat, bukan hanya sejak anak berusia 1.000 hari pertama, para perempuan yang nantinya manjadi calon ibu juga sebelumnya harus cukup asupan gizinya, termasuk zat besi, agar tidak terkena anemia pada masa remaja hingga saatnya mereka hamil dan melahirkan anak. “Kalau mau mencegah stunting, mulai dari sebelum hamil, sekarang harusnya jadi primer. Perbaikan gizi perlu dilakukan untuk mencegah stunting dan obesitas,â€ pungkasnya. (san/rie)

Tags :
Kategori :

Terkait