Purwakarta - Polres Purwakarta tengah mengusut geng tipu-tipu proyek banprov yang diduga melibatkan pejabat dan salah seorang komisioner KPU. Geng ini menarik banyak uang dari pengusaha dengan janji memberikan jatah pengerjaan proyek pembangunan dari hibah bantuan provinsi (Banprov) yang menjadi porsi untuk Kabupaten Purwakarta.  Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto, membenarkan bahwa pihak kepolisian tengah menangani masalah kasus aksi tipu-tipu atas nama bantuan keuangan (bankeu) proyek hibah Bantuan Provinsi (Banprov) 2021. Demikian hal itu disampaikan Suhardi, saat ditemui pojokjabar.com di lobi Mapolres Purwakarta, yang ditemani beberapa perwira berpangkat AKP dan Kompol. “Kita sedang tangani kasus tersebut,†kata Suhardi, sambil ngobrol santai di lobi Mapolres. Masih menurut Suhardi, kasus yang diduga melibatkan salah seorang pejabat yang cukup tinggi di Purwakarta itu, saat ini ditangani oleh pihak Reskrim. “Ditangani oleh unit III,†tambah Suhardi, kepada awak media. Penyelidikan terus dilakukan secara estafet oleh pihak kepolisian, hingga kemudian naik statusnya menjadi ke tahap penyidikan. Pihak kepolisian terus mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus aksi tipu-tipu atas nama Banprov tersebut, bahkan sudah melakukan pemanggilan terhadap para saksi dan juga para pelaku. “Kita terus bekerja keras dan hati-hati, sebelum menentukan tersangka dalam kasus tersebut,†tutup Kapolres, yang beberapa hari lagi akan pindah tugas tersebut. Seperti diketahui, aksi tipu-tipu tersebut terus menyeruak ke permukaan, karena para korban aksi tipu-tipu proyek hibah Banprov, diperkirakan lumayan banyak. Terutama pihak ketiga yang dijanjikan akan mengerjakan proyek tersebut. Dari informasi yang berhasil dihimpun, modus operandi para sindikat yang diduga melibatkan sejumlah pejabat ini dimulai pada tahun 2021 yang lalu ada beberapa oknum mendatangi desa-desa, mereka menjanjikan kepada pihak desa akan mendapatkan Banprov nilainya mencapai miliaran rupiah. Beberapa pengusaha tertarik dengan proyek yang dijanjikan tersebut, sehingga bersedia untuk mengurus proyek Banprov yang belum jelas juntrungannya tersebut. Karena bukan hanya satu dua desa yang akan mendapatkan proyek Banprov, kabarnya mencapai puluhan desa yang akan mendapatkan kucuran dana dari provinsi tersebut. Namun, seiring waktu berjalan ternyata anggaran Banprov yang katanya akan turun tahun 2021, ternyata hingga pertengahan tahun 2022 ini tidak kunjung ada. “Iya, saya dijanjikan beberapa desa. Bahkan untuk mengurus dana Banprov tersebut, saya sudah menggelontorkan dana cukup besar,†ujar salah satu Pengusaha, yang meminta agar namanya tidak disebutkan. Bahkan, lanjutnya, mereka juga membuat surat perjanjian, intinya kegiatan yang dimaksud kita yang akan mendapatkannya. Kemudian menyetorkan sejumlah uang. “Nilainya sebesar ini per titik,†kata pengusaha tersebut, sambil memperlihatkan foto kwitansi pembayaran yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah. Salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), diduga terlibat dalam aksi tipu-tipu atas nama proyek hibah Bantuan Provinsi (Banprov) Tahun 2021. “Inisialnya AN salah seorang PNS yang masih bertugas di salah satu OPD di Kabupaten Purwakarta,†kata salah seorang perwakilan pihak ketiga yang tertipu, sambil meminta agar namanya tidak di publikasikan terlebih dahulu. Dirinya berharap agar para pelaku yang dari berbagai kalangan dan profesi tersebut, mau mengembalikan uang milik para pihak ke tiga yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Satu titik (satu desa) mereka menjanjikan proyek hibah Banprov senilai 2,5 M, tapi nyatanya hingga pertengahan tahun 2022 ini tidak ada proyek yang dijanjikan tersebut,†tambahnya, sambil memperlihatkan kwitansi pembayaran senilai 75 juta rupiah untuk satu titiknya. Terpisah, pejabat eselon II yang menjadi atasan tempat oknum ASN diduga melakukan aksi tipu-tipu proyek hibah Banprov tersebut, membenarkan bahwa AN bekerja dibawah OPD yang di pimpinnya. “Iya, AN merupakan salah satu ASN di bagian Bidang … Seksi …,†kata kepala OPD tersebut, yang meminta agar merahasiakan nama OPD nya terlebih dahulu. Bahkan, lanjutnya, dirinya dalam beberapa bulan belakangan mendengar anak buahnya tersebut berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH), atas kasus tersebut. “Informasinya sudah bolak-balik ke APH, terakhir minggu-minggu kemarin baru dipanggil. Sebelum-sebelumnya juga bolak balik ke APH,†bebernya, melalui sambungan seluller. Selain oknum ASN, ada juga pihak sipil yang terlibat dalam aksi tipu-tipu proyek hibah Banprov tersebut. Selain itu, kabarnya ada juga orang yang memiliki jabatan cukup tinggi yang diduga terlibat dalam sindikat tersebut. Selain melibatkan pejabat, salah satu komisioner KPU pun diduga kuat terlibat. Di lain pihak, saat ini kepolisian sudah ful baket mengumpulkan bukti-bukti, memanggil para saksi dan memanggil terduga pelaku sindikat tersebut. Hal itu dilakukan kemungkinan besar untuk menjerat para pelaku menjadi tersangka. Dari hasil penelusuran awak media untuk menggali sindikat tersebut, akhirnya didapati 3 (tiga) orang yang berperan penting dalam aksi tipu-tipu dengan setiap orangnya memiliki peranan yang berbeda. (san/mhs)
Geng Tipu-Tipu Proyek Banprov di Purwakarta
Senin 04-07-2022,03:00 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :