PURWAKARTA – Dampak kenaikan BBM yang diputuskan pemerintah beberapa waktu kalau makin meluas. Kali ini datang dari dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Seperti yang dialami SMK Taruna Sakti (Tasa) Purwakarta yang menyelenggarakan kedua jurusan tersebut yang berlokasi di Desa Mulyamekar, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta, Yayang Gilang Sonjaya menyebutkan, kenaikan harga BBM berdampak pula terhadap praktik di SMK, khususnya untuk kelas jurusan TKRO dan TBSM. "Kedua jurusan tersebut membutuhkan BBM sebagai penunjang kelangsungan praktik siswa. Di mana, dalam setiap praktiknya bisa menghabiskan dua liter BBM jenis pertalite maupun pertamax," ujar Gilang. Sehingga, sambungnya, dalam kurun waktu sebulan, dengan 25 hari sekolah, maka sekolah harus mengeluarkan biaya untuk membeli BBM sebesar Rp 500 ribu rupiah. Bandingkan sebelum ada kenaikan BBM, yakni Rp350 ribu. "Jadi kalau di bandingkan cukup jauh perbedaannya. Jadi harus merogoh anggaran yang cukup besar," kata pria yang akrab disapa Gilang. Pantauan di lokasi, tampak para siswa jurusan TKRO tengah melakukan praktik. Di mana, salah satunya menggunakan mesin berbahan bakar pertalite sebagai penunjang praktik. Mereka tetap semangat melaksanakan praktik meski harga BBM naik. Salah seorang siswa, Fahmi Trisna Suwandi, mengakui jika kenaikan BBM juga berimbas kepada uang sakunya. "Ongkos kendaraan umum sudah naik. Pun bagi siswa yang kerap menggunakan sepeda motor ke sekolah. Jadi terpaksa meminta tambahan uang saku kepada orang tua," pungkas Fahmi. (san/rie)
Waduh Gawat Kenaikan BBM, Praktik di SMK Terdampak, Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta : Merogoh Anggaran Cuku
Kamis 22-09-2022,12:56 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :