SUBANG-  Misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang, tinggal menunggu waktu diungkap ke publik.
Ada kabar terbaru, polisi berhasil mengungkap adanya tempat kejadian perkara (TKP) selain di rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalancagak, Subang.
Keberadaan TKP baru itu diketahui setelah penyidik Polda Jabar mendalami kasus pembunuhan yang terjadi 18 Agustus 2021.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi (31/3/2022).
"Selain 121 saksi kita periksa. Ada 10 TKP yang sudah kita periksa untuk mengungkapnya," jelas Ibrahim kepada pers.
Hanya saja, Ibrahim tak merinci dimana saja TKP tersebut. Ia juga memastikan pihaknya sudah menginventarisir ratusan alat bukti yang kuat dan erat kaitannya dengan kasus subang tersebut.
"Ada 200 lebih alat bukti yang telah kita amankan dan periksa, sehingga kasus ini bisa terang benderang terungkap," ujarnya.
Ibrahim memastikan, kini tengah intens menyelidiki kasus ini agar segera mungkin bisa terungkap.
"Kita terus intens terus menggarap kasus ini agar segera terungkap dan kita tidak tinggal diam untuk mengungkapnya.
"Selain 121 saksi kita periksa. Ada 10 TKP yang sudah kita periksa untuk mengungkapnya," jelas Ibrahim.
Sejak pertama terjadinya kasus ini, hingga saat ini terhitung mencapai 226 hari, tentunya menjadi harapan kasusnya cepat terungkap.
"Mudah-mudahan upaya-upaya yang dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap kasus ini bisa memberikan harapan sama-sama terungkap, sehingga masyarakat terlayani dan terayomi," pungkas Ibrahim.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana menyebut, proses penyelidikan sudah mengarah kepada tersangka.
Dalam waktu dekat, kata Suntana, pihaknya akan menetapkan dalang pembunuhan tersebut sebagai tersangka.
Suntana menegaskan jika polisi tidak berhenti bekerja untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini.
Pasalnya, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini telah menjadi bulan-bulanan pihak kepolisian dan juga masyarakat.
Tentu, pengungkapan terkait tersangka dalam kasus ini sangat dinantikan banyak orang.
Untuk itu, Suntana meminta doa dan dukungan masyarakat agar kasus ini dapat segera jelas dan dibuka ke publik. "Sudah mengarah kepada tersangkanya."
Mohon doanya kepada masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Subang."
"Tapi saya ingin sampaikan komitmen bahwa pihak kepolisian tidak berhenti mengungkap kasus ini," jelas Suntana.
Di bagian lain, dua saksi kini menjadi bulan-bulanan netizen yakni Muhammad Ramdanu alias Danu dan Yoris Raja Amanullah.
Kalau Danu dicurigai terkait sosok banpol yang diduga diedit alias palsu.
Sementara Yoris dicurigai setelah batal memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar pada 7 Maret 2022 lalu.
Yoris bahkan kerap diserang netizen di channel youtube-nya.
Seperti netizen bernama @hadir saudi arabiyah uny fahmi Hd yang langsung menuduh Yoris terlibat.
"SAYA YAKIN YORIS TERLIBAT .MKANYA DIA SENGAJA KASUSNYA GAK TERUNGKAP," tulisnya di unggahan channel Yoris and Family, Rabu (30/3/2022).
Yoris tampak santai menanggapi tudingan itu.
Tanyain penyidik ibu (imoji) .. saya cuma warga biasa,, Polisi Indonesia cerdas .. kasus pasti terungkap PASTII YAKIN Amiin Amiin Ya Allah (imoji)," jawab Yoris.
Yoris juga santai saat netizen Warsiti Aja mencurigai dia.
"Yoris kenapa semuah nitizen termasuk saya selalu curiga sm anda," tulisnya.
Begini jawaban Yoris:
"Gpp perspektif orang berbeda beda ... Lumrah setiap orang bisa d curigai termasuk semua saksi saksi".
Saat ditanaya apakah dia akan menuntut netizen dan youtuber jika nantinya dinyatakan tidak terbukti, Yoris juga menanggapi santai.
"Nanti aja mbak aku hanya ingin pelakunya cepat tertangkap dulu! Aamiin aamiin aamii," tulisnya.
Dalam channel youtube-nya tampak Yoris kini kembali ke rutinitas semula, menjalankan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang kini dikelola bersama sang ayah, Yosef Hidayah setelah ibu dan adiknya meninggal terbunuh.
Dalam video yang diunggah tampak Yoris tengah mengikuti workshop mengenai kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Tanyain penyidik ibu (imoji) .. saya cuma warga biasa,, Polisi Indonesia cerdas .. kasus pasti terungkap PASTII YAKIN Amiin Amiin Ya Allah (imoji)," jawab Yoris.
Yoris juga santai saat netizen Warsiti Aja mencurigai dia.
"Yoris kenapa semuah nitizen termasuk saya selalu curiga sm anda," tulisnya.
Begini jawaban Yoris:
"Gpp perspektif orang berbeda beda ... Lumrah setiap orang bisa d curigai termasuk semua saksi saksi".
Saat ditanya apakah dia akan menuntut netizen dan youtuber jika nantinya dinyatakan tidak terbukti, Yoris juga menanggapi santai.
"Nanti aja mbak aku hanya ingin pelakunya cepat tertangkap dulu! Aamiin aamiin aamii," tulisnya.
Dalam channel youtube-nya tampak Yoris kini kembali ke rutinitas semula, menjalankan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang kini dikelola bersama sang ayah, Yosef Hidayah setelah ibu dan adiknya meninggal terbunuh.
Dalam video yang diunggah tampak Yoris tengah mengikuti workshop mengenai kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Seperti diketahui, Yoris kini mengelola SMP dan SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasiona yang diketuai-nya.
Sejak kasus pembunuhan menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yayasan ini sempat vakum.
Kini, Yoris kembali mengaktifkan kembali bersama Yosef.
Di bagian lain, Danu tampak pasrah menanggapi tudingan telah berbohong atas kesaksiannya mengenai oknum bantuan polisi (banpol) yang menyuruhnya masuk TKP.
Menurutnya ia pun tak bisa berbuat apa-apa, karena ia yakin segala sesuatu yang menentukan Sang Maha Kuasa.
“Simple aja sih bang menurut Danu mah,â€
“Apapun di luar sana, mereka yang menggoreng Danu istilahnya, mengembalikan ke mereka, yang menentukan kan Allah,†ujar Danu, dikutip dari tayangan Heri Susanto, Selasa (29/3/2022).
Bila dia dicurigai, Danu meyakini kepribadian dan perilaku dirinya bisa dinilai publik.
Untuk menanggapi kecurigaan publik, Danu mengaku hanya bisa membuktikannya dirinya tak bersalah lewat perilaku yang baik.
Kemudian Danu mengungkap saat ini dirinya fokus terhadap dirinya sendiri.
Baik dalam melakukan aktivitas sehari-hari, bekerja sampingan hingga membantu orangtua.
"Danu mah, istilahnya mah husnudzon, berprasangka baik aja.
Mudah-mudahan dari mereka, dosa-dosa Danu digugurkan aja. Dosa dikurangin," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Danu kian tersudut ketika sebuah channel youtube menuding foto banpol hanya editan.
Seperti diketahui, oknum banpol ini diakui Danu sebagai orang yang menyuruhnya masuk ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Danu menjelaskan bahwa oknum banpol ini memintanya masuk ke mobil Alphard yang sebelumnya dipakai untuk meletakkan jenazah Tuti dan Amel.
Oknum banpol ini juga diakui Danu telah menyuruhnya menguras bak mandi, tempat jenazah Tuti dan Amel dimandikan.
Danu bahkan mengaku memotret oknum banpol itu untuk kemudian dikirim ke Yoris Raja Amanullah sebagai laporannya.
Namun, foto banpol yang dikirimkan Danu ke Yoris inilah yang disebut-sebut oleh sebuah akun youtube itu 99 persen editan.
Selain itu, sikap keponakan korban Tuti Suhartini dan sepupu korban Amalia Mustika Ratu yang kerap membuat konten youtube juga menjadi sorotan. (bbs/red)