JAKARTA - Sebanyak 117 ribu lebih formasi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sepi peminat. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahrial mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi di tahap satu dan tahap dua. "Ketika buka datanya, ketika kita melihat sebuah tren bahwa guru-guru kita tidak melamar ke daerah yang aksesnya terbatas atau terpencil atau daerah 3T," ujar Iwan, belum lama ini. Iwan mencontohkan, guru honorer yang dari Kepulauan Seribu memilih melamar PPPK untuk penempatan di Jakarta Utara. Hal itu tidak masalah, karena masih dalam satu wilayah. "Jadi yang di daerah desa melamarnya di kota di wilayah yang kewenangannya sama. Padahal sebenarnya kala dia bersaing di formasi ini (Kepulauan Seribu), mungkin besar kemungkinan dia akan mendapatkan formasi tersebut," katanya. Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, pada 2021 ada 300 ribu lebih guru honorer diterima menjadi PPPK. Hal itu disampaikan Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI. "Hampir 300 ribu guru di tahun 2021, guru honorer yang tadinya pendapatan Rp400 ribu, Rp500 ribu sebulan yang sengsara dengan gaji begitu kecil, sekarang telah menjadi PPPK (jumlahnya) 300 ribu," ujar Nadiem, Rabu (19/1). Dalam kesempatan itu, Nadiem mengklaim guru honorer yang sudah menjadi PPPK kini kesejahteraannya lebih terjamin. "Angka 300 ribu ini tidak kecil dan ini akan mengubah kehidupan dan kesejahteraan mereka selama-lamanya," katanya. Meski demikian, Nadiem mengakui proses seleksi guru PPPK ini belum sempurna. Dia bertekad untuk terus memperbaikinya. (bbs/kbe)
117 Ribu Formasi Guru PPPK Sepi Peminat
Senin 24-01-2022,05:00 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :