JAKARTA - Seorang dosen dituntut tak hanya fokus dalam mengajar, dosen harus meningkatkan profesionalismenya dengan rajin meneliti dan menulis. Dosen sekaligus peneliti, Widodo mengatakan, selama ini para dosen masih mengutamakan mengajar, bukan meneliti dan menulis. Alasannya bermacam-macam, yang paling umum adalah tidak ada waktu. Oleh karena itu, Widodo mendorong para dosen untuk giat menulis karya ilmiah, terutama di jurnal yang terindeks Sinta dan Scopus. Dia yakin para dosen mampu. Kendala terbesarnya adalah belum berkonsentrasi untuk menulis. "Langkah paling mudah adalah pelajari artikel yang ada dalam jurnal-jurnal. Pelajari kriteria jurnal yang ada sehingga tulisan kita mudah diterima,†ujar Widodo, belum lama ini. Cara membaca dan mempelajari jurnal yang ada, tambah Widodo, akan menghilangkan persepsi atau stigma bahwa menulis jurnal itu sulit. Menurutnya, kalau jeli membaca, mungkin kita akan menilai tulisan yang ada di jurnal itu biasa. Namun, Widodo mengingatkan, dalam menulis jangan memaksakan diri menggunakan metode yang tidak kuasai. Pilih kualitatif atau kuantitatif. "Bagi yang suka angka, ya pilih kuantitatif. Rumpun ilmu sosial cendrung kualitatif. Jadi, kita harus sadari kita berada di rumpun ilmu yang mana. Akan tetapi, bisa jadi rumpun ilmu sosial didesain dengan metode kuantitatif. Misalnya, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau kasus-kasus hukum lainnya. Jika ini bisa, sangat baik,†jelasnya. (bbs/kbe)
Jangan Hanya Fokus Mengajar, Dosen Dituntut Aktif Meneliti dan Menulis
Rabu 09-03-2022,05:37 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :