PULUHAN kerbau mati mendadak di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. Peternak menduga, hewan peliharaan terkena wabah. Salah seorang peternak di Desa Cihirup, Kabupaten Kuningan, Enda menyebutkan, sebelum ada wabah yang membuat kerbau mati mendadak, harga satu ekor bisa mencapai Rp 17 hingga 20 juta. Namun dalam kondisi wabah yang membuat puluhan kerbau mati mendadak di Kuningan, harganya anjlok di bawah 10 juta, apalagi yang terlihat sedang sakit bisa hanya 5 hingga 7 juta saja. “Peternak banyak yang mengeluh, daripada kerbaunya mati sia-sia akhirnya terpaksa dijual murah,†katanya. Peternak lainnya, Ewo mengungkapkan, dari 10 ekor kerbau yang dia punya ada tiga yang mati dan tujuh sisanya dijual hanya laku Rp 45 juta. Di Desa Cihirup memang masih banyak warganya yang memelihara kerbau untuk kebutuhan membajak sawah atau dijual ke bandar. Namun sebagian besar kerbau-kerbau tersebut dipelihara tidak di dalam kandang, melainkan digembala di alam bebas ke hutan atau tanah lapang. Sudah Dilakukan Pemeriksaan Atas kejadian ini, pihaknya sudah melapor ke petugas Puskeswan Ciawigebang dan langsung ditanggapi datang ke Desa Cihirup dan melakukan pemeriksaan. “Tadi juga ada sekitar 40 ekor kerbau sudah dikumpulkan di daerah Balong Kalong untuk diperiksa petugas. Mudah-mudahan bisa secepatnya tertangani,†pungkasnya. (fik/kbe)
Diduga Kena Wabah, Puluhan Kerbau Mati Mendadak, Dijual Murah, Tiba-tiba Mati di Jalan
Minggu 30-01-2022,07:24 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :