KASUS Covid-19 kembali melonjak dan membuat sebagian besar kasus meningkat secara drastis. Bahkan, menembus 30 ribu lebih. Tentu yang menjadi pertanyaan adalah apakah PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas) 100% harus dihentikan? Perwakilan sekaligus Relawan LaporCovid19, Firdaus Ferdiansyah mengungkapkan, pihaknya mendorong agar sekolah bisa menunda pembelajaran tatap muka dan beralih kepada PJJ (pembelajaran jarak jauh). “Kami melihat ini sudah gawat. Di Indonesia positivity rate harian sudah mencapai 8 persen, atau melebihi batas aman. Kami dorong pemerintah bisa menunda PTM,†kata Firdaus kepada awak media. Selain itu juga, pihaknya melihat pengawasan PTMT selama ini belum betul-betul dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Terlebih hanya mengandalkan pemerintah daerah di lapangan. “Kami harap kemendikbud juga bisa memonitoring dan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap efektivitas pembelajaran di tengah pandemi,†terangnya. Firdaus juga mengungkapkan, bisa saja pelaksanaan PTM bisa menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko infeksi Covid-19 terutama pada anak-anak. “Kami kerap juga mendapati informasi dari warga terkait adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Namun sayang sekali, satuan pendidikan tidak melaporkan ataupun melakukan penanganan lebih lanjut. Khususnya pemeriksaan dan pelacakan kontak erat,†tegasnya. Tentunya kondisi tersebut tidak hanya berbahaya bagi sekolah, namun masyarakat secara keseluruhan. Sehingga, pihaknya kembali meminta pemerintah bisa mengevaluasi hingga menunda PTM terlebih dahulu. “Kita harap bisa kembali ke PJJ, tentunya dengan inovasi perbaikan terkait tejnis daripada PJJ itu sendiri,†tutupnya. (jrl/kbe)
Di Indonesia, Positivity Rate Harian Capai 8 Persen
Minggu 06-02-2022,07:24 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :