Harga Gas Elpiji 3 Kg Alami Kenaikan di Tingkat Pengecer

Minggu 06-03-2022,11:50 WIB
Editor : redaksimetro01

PT Pertamina (Persero) kembali menaikan harga gas elpiji nonsubsidi per tanggal 27 februari 2022, sebelumnya Pertamina pernah juga mengerek harga gas jenis ini desember 2021 lalu. Akibat kenaikan harga gas tersebut membuat serapan masyarakat terhadap gas elpiji menjadi berkurang. Harga gas 3 kg subsidi atau yang biasa disebut Si Melon mengalami kenaikan di tingkat pengecer. Salah satu pedagang gorengan di Sumber Cirebon, Makmubin mengaku, kini harus membeli gas 3 kg seharga Rp23 ribu yang biasanya Rp20 ribu. Namun, lanjut Makmubin, harga gas 3 kg tersebut berbeda-beda di tiap pengecer (warung). “Ya ada yang Rp23 ribu, ada yang Rp 24ribu. Bahkan, ada yang Rp25 ribu per tabung melon, tergantung warungnya sih. Tapi ya itu kenaikannya sangat dirasakan sekali, awalnya beli paling mahal Rp20 ribu-Rp 21 ribu, sekarang Rp23 ribu, belum ditambah minyak goreng yang sulit didapatkan,â€ keluh Makmubin kepada wartawan, kemarin. Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum Hiswana Migas DPC Cirebon, Kiky Zulkarnaen menyampaikan, dengan memperhatikan kondisi tata niaga LPG 3 kg, PSO (public service obligation) se-Ciayumajakuning. Khususnya terkait dinamika harga selama 4 tahun terakhir, serta terbitnya peraturan pajak perihal PPN yang dibebankan kepada agen dan pangkalan, maka pemerintah daerah terkait (dinas perindustrian, perdagangan koperasi dan MUKM serta bagian perekonomian) se-Ciayumajakuning telah mengkaji kembali kondisi tersebut. “Karena dinamika itu, kami akhirnya melakukan peninjauan langsung ke lapangan terkait pergerakan harga lpg 3 kg. Lalu meninjau ulang keputusan/perwali/perbup HET (harga eceran tertinggi) elpiji 3 kg PSO tahun 2017,â€ katanya. Untuk itu, lanjut Kiky, per 1 maret 2022, harga HET elpiji 3 kg PSO di pangkalan se-Ciayumajakuning telah disesuaikan menjadi Rp19.000 di tingkat konsumen. Perihal penyesuaian harga tersebut telah terbit keputusan/perwali/perbup yang baru yakni Keputusan Bupati Kuningan No.541.1/kpts.201-diskopdagperin/2021 tertanggal 14 April 2021, Peraturan Bupati Najalengka No, 39 Tahun 2021 tertanggal 23 juli 2021, Peraturan Walikota Cirebon No. 62 Tahun 2021 tertanggal 27 Juli 2021, Keputusan Bupati Cirebon Nomor 504.243/kep.371-rek dan sda/2021 tertanggal 29 Juli 2021, dan Keputusan Bupati indramayu No 541.11/kep.233-eko/2021 tertanggal 6 Mei 2021. “Karena dasar itu ada penyesuaian HET dari Rp16 ribu menjadi Rp19 ribu. Pasca penyesuaian HET elpiji PSO itu, pemda terkait se-Ciayumajakuning akan terus melakukan pengawasan secara simultan, dan berkesinambungan untuk mengawal keputusan/perwali/perbup HET elpji 3 kg PSO yang baru,â€ bebernya. Pihaknya mengimbau bilamana masyarakat ingin menikmati harga gas melon sesuai HET yakni Rp19 ribu maka belilah di tingkat pangkalan. “Kalau sudah di tingkat pengecer, warung, toko itu sudah beda lagi karena konsekuensi dari jual beli mata rantai. Kan warung juga beli dari pangkalan dengan harga Rp19 ribu, dijual lagi untuk cari untung,â€ kata Kiky. Namun jika ada pangkalan yang nakal menjual gas subsidi 3kg di atas HET Rp19 ribu, maka akan dikenakan sanksi administratif. “Akan ada sanksinya baik teguran lisan hingga pencabutan ijin, intinya pangkalan harus menjual gas melon sesuai HET yaitu Rp19ribu,â€timpal Koorda (koordinator daerah) Hiswana Migas Ciayumajakuning Gunawan Kalita. Sekadar diketahui, sebut Gunawan, Kota Cirebon ada 252 pangkalan, Kabupaten Cirebon ada 2.057 pangkalan, Majalengka ada 1.212 pangkalan, Kuningan ada 1.472 pangkalan dan Indramayu ada 1.434 pangkalan. Pada kesempatan itu, Kabid Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon, Iwan Suroso mengatakan, pihaknya akan melakukan edukasi kepada masyarakat perihal HET gas 3kg dan penggunananya. “Akan kita edukasi belilah ditingkat pangkalan bila ingin harga Rp19 ribu. Gas melon 3 kg ini peruntukannya untuk warga miskin, jadi masyarakat mampu atau kaya belilah yang nonsubsidi, sadar diri,â€ katanya. Di Kabupaten Cirebon, tambah Iwan, alokasi gas subsidi 3 kg mengalami kenaikan sebanyak 1 juta tabung di tiap tahunnya. “Kabupaten Cirebon tahun 2019 alokasi gas subsidi 3 kg ada 21 juta tabung, tahun 2020 ada 22 juta sekian, tahun 2021 ada 23 juta. Jadi tiap tahun alokasi kebutuhannyanya memang naik mengingat semakin banyak umkm,â€ ungkapnya. (bbs/rc/kbe)

Tags :
Kategori :

Terkait