PURWAKARTA - Warga Kampung Jatimulya, Desa Cibungur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, dihebohkan dengan adanya penemuan mayat di kebun, pada Sabtu, 16 April 2022.
Mayat berjenis kelamin laki-laki, diketahui bernama Dedi (52) warga Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta itu diduga jatuh dari pohon.
Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto melalui Kapolsek Bungursari, Kompol Budi Harto mengatakan pihaknya menerima laporan adanya penemuan sesosok mayat di kebun perumahan Jati Mulya, sekira pukul 11.30 WIB.
"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dan kemungkinan besar akibat jatuh dari pohon nangka," ujar Budi, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Sabtu, 16 April 2022.
Berdasarkan keterangan istri korban, lanjut dia, bahwa korban pergi dari rumah pada hari Jumat, 15 April 2022, sekira jam 14.00 wib, untuk mencari sayuran jenis gori.
"Biasanya, korban pulang pukul 17.30 WIB, tetapi pada waktu itu korban tidak pulang sehingga istrinya pun mencari keberadaan korban. Pada Sabtu, 16 April 2022, Sekitar pukul 11.00 WIB, seorang saksi pada saat mau ke kebun melihat orang tergeletak, saat di dekatin untuk melihat, korban sudah terbujur kaku dalam keadaan terlentang," jelas Budi.
Kemudian, sambung dia, saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada warga lain dan menghubungi Pihak Kepolisian Polsek Bungursari.
Saat ditemukan, kata Budi, di lokasi penemuan mayat itu terdapat ada beberapa buah nangka muda atau disebut gori. Korban terlentang menggunakan baju kaos warna biru, menggunakan celana bahan warna crem dan tangan kanan memegang handuk kecil.
"Di lokasi memang beberapa buah nangka muda atau disebut gori yang diduga hasil petikan korban sebelum terjatuh. Saat ditemukan kondisinya sudah kaku. Diduga Korban meninggal sudah 1 hari yang di akibatkan terjatuh pada saat memanjat pohon nangka untuk mengambil buah gori," ucap Budi.
Berkaitan dengan peristiwa ini, polisi tidak melakukan autopsi terhadap korban karena permintaan keluarga.
"Keluarga korban mengikhlaskan kepergian korban dan tidak bersedia melakukan autopsi," tukas Kompol Budi Harto. (san)