Flu Burung Menyebar Cepat ke Eropa dan Asia

Kamis 18-11-2021,10:30 WIB
Editor : redaksimetro01

SEJUMLAH wabah flu burung di Eropa dan Asia belum lama ini telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan menjadi tanda bahwa virus tersebut kembali menyebar dengan cepat. Penyebaran flu burung yang sangat mematikan itu mengancam industri peternakan setelah wabah sebelumnya membuat puluhan juta ekor unggas dimusnahkan dan wabah itu juga kerap memicu pembatasan perdagangan. Hal yang menjadi perhatian para epidemiolog adalah fakta bahwa virus itu dapat menulari manusia. China telah melaporkan 21 orang yang tertular virus flu burung jenis H5N6 pada tahun ini, lebih banyak dari jumlah kasus pada 2020. Korea Selatan melaporkan wabah flu burung di sebuah peternakan dengan 770.000 ekor ternak di Chungcheongbuk-do, kata OIE pada Senin, mengutip informasi dari otoritas Korsel. Semua unggas di tempat itu telah dimusnahkan. Masih di Asia, Jepang mencatat kemunculan wabah pertama pada musim dingin tahun ini di sebuah peternakan di timur laut negara itu, kata OIE yang mengonfirmasi pernyataan kementerian pertanian Jepang. Jenis virus yang ditemukan adalah H5N8. Di Eropa, wabah flu burung H5N1 muncul di wilayah Rogaland, Norwegia, pada 7.000 ekor unggas, kata OIE. Wabah flu burung biasanya terjadi di musim gugur ketika burung-burung liar bermigrasi. Pemerintah Belgia mencatat peningkatan risiko flu burung dan memerintahkan pada Senin agar ternak dijaga di ruang tertutup. Kebijakan itu diambil setelah varian flu burung yang sangat mematikan ditemukan pada seekor angsa liar dekat Antwerpen. Sementara itu, Pemerintah Belgia memperketat upaya pencegahan flu burung saat virus tersebut menyebar ke seluruh Eropa, pernyataan badan keamanan pangan AFSCA. Mulai Senin (15/11) ini ternak unggas harus dikurung di ruang tertutup setelah varian flu burung yang sangat patogen ditemukan pada angsa liar di kota Schilde dekat Antwerpen. AFSCA menyebutkan bahwa kasus itu adalah kasus pertama pada burung liar sejak 1 Maret 2021 dan menunjukkan peredaran aktif virus pada burung liar terjadi lagi. “Saya mesti memastikan bahwa kami mencegah kontaminasi flu burung pada unggas kita dengan segala cara,â€ cuit Menteri Pertanian David Clarinval di Twitter. “Mari kita terapkan pengurungan untuk menghindari kerugian yang pernah dialami oleh petani kita di masa lalu.â€ Langkah pencegahan itu berlaku bagi pemilik ternak profesional maupun pribadi. Sejumlah negara Eropa lain juga mengambil langkah yang sama. Otoritas Belanda pada Oktober memerintahkan peternak komersial untuk mengurung seluruh ternak mereka setelah kasus flu burung dilaporkan dari sebuah peternakan. Prancis juga memperpanjang keharusan penyimpanan ternak unggas di ruangan tertutup awal November ini. Jerman turut melaporkan sejumlah wabah flu burung. (bbs/rc/kbe)

Tags :
Kategori :

Terkait