AKSI protes terhadap militer di ibu kota Sudan, Khartoum, mengakibatkan puluhan Puluhan pengunjuk rasa dikabarkan terluka dalam aksi protes terhadap militer di ibu kota Sudan, Khartoum. Komite Dokter Pusat independen mengatakan, polisi menggunakan tabung gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang memprotes kesepakatan politik baru-baru ini antara Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan militer. Belum ada konfirmasi dari pihak berwenang Sudan atas klaim tersebut. Sementara itu, koalisi Forces of Freedom and Change (FFC), yang telah berbagi kekuasaan dengan militer sebelum pengambilalihan militer bulan lalu, berjanji akan melanjutkan protes hingga militer menyerahkan kekuasaan pada pihak sipil. Dikutip dari AA, Rabu (1/12), pada 25 Oktober, Jenderal. Abdel Fattah al-Burhan, pimpinan dewan militer yang berkuasa, memberhentikan pemerintahan transisi Hamdok, di tengah protes dan tuduhan persaingan antara militer dan politisi. Hamdok, kemudian, diaktifkan kembali pada 21 November di bawah perjanjian politik dengan al-Burhan untuk mengakhiri krisis selama berminggu-minggu yang mengancam akan merusak transisi Sudan menuju demokrasi. Sebelum pengambilalihan militer, Sudan dikelola oleh dewan berdaulat pejabat militer dan sipil yang mengawasi periode transisi hingga pemilihan umum pada tahun 2023 sebagai bagian dari pakta pembagian kekuasaan yang genting antara militer dan FFC. (bbs/AA/rm/rc/kbe)
Aksi Protes Terhadap Militer Sudan, Puluhan Orang Dikabarkan Terluka
Kamis 02-12-2021,10:30 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :