DALAM catatan sejarah, Prabu Siliwangi meninggal dunia diyakini di usia 120 tahun, pada tahun 1521. Jenazahnya kemudian diperabukan. Sejarah ini, memang bertolak belakang dengan keyakinan sebagian masyarakat. Bahwa Prabu Siliwangi tidak meninggal melainkan moksa. Catatan Prabu Siliwangi meninggal salah satunya terdapat pada Prasasti Batu Tulis yang dibuat 12 tahun setelah wafatnya Prabu Siliwangi. "Peasasti Batu Tulis Dibuat atas penghargaan untuk Sri Baduga Maharaja," kata Guru Besar FIB Unpad, Prof Dr Nina Herlina Lubis, dalam pemaparannya di webinar beberapa waktu lalu. Menurut dia, dalam Prasasti Batu Tulis jelas disebutkan Prabu Siliwangi meninggal pada tahun 1521 dan jenazahnya diperabukan. "Kenapa diperabukan? Karena dia beragama Hindu," ungkap Prof Nina. Fakta sejarah ini, memang berbeda dengan keyakinan masyarakat yang dilandasi cerita tutur. Bahwa Sri Baduga Maharaja ngahyang bersama Kerajaan Pajajaran. Namun, merujuk Prasasti Batu Tulis, jelas bahwa Sri Baduga Maharaja masih memiliki penerus yakni Prabu Surawisesa yang merupakan anaknya. Namun, kekuasaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda pelan-pelan tergerus karena menguatnya pengaruh Kerajaan Islam. Ditambah penguasaan Malaka oleh Portugis pada 1511 memberikan dua dampak pada Kerjaan Sunda. Ketika Agama Islam mulai masuk wilayah Tatar Sunda, untuk membendung pengaruh Islam, Kerajaan Sunda menandatangani perjanjian politik dengan Portugis pada 21, Agustus 1522. Antara lain berisi bahwa Portugis akan melindungi Kerajaan Sunda apabila diserang Demak-Cirebon-Banten yang sudah dikuasai Islam. Perjanjian itu ditandatangani Prabu Surawisesa. Saat itu, Portugis sudah berada di Malaka. "Saya melihat dengan mata kepala sendiri surat perjanjian ini dan ada di Portugal," katanya. Perjanjian itu, tidak direalisasikan karena Sunda Kalapa dapat direbut pasukan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah pada 1527. Namun, dari situ masih butuh 50 tahun meruntuhkan kerajaan Sunda. Kerajaan Sunda runtuh tahun 1579 karena diserang Kesultanan Banten. Kesultanan Banten sendiri, didirikan oleh Sunan Gunung Jati. (yud)
Akhir Hayat Prabu Siliwangi? Antara Menghilang dan Meninggal di Usia 120 Tahun
Minggu 30-01-2022,09:17 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :