MASYARAKAT rindukan sosok Brigjen Krishna Murti. Hal itu terlihat dari banyaknya postingan dan komen nitizen baru-baru ini. Apalagi setelah Irjen Sambo yang mantan anak buahnya di Polda Metro tersandung masalah berat. Sosok Brigjen Krishna Murti mendadak jadi sorotan baru-baru ihi. Tidak hanya karena rame-rame kasus Sambo, tapi juga usai dirinya memberi pernyataan menohok soal praktik pengobatan alternatif yang dilakukan Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur. Diketahui, pengobatan Gus Samsudin tengah viral karena diduga sebagai praktik perdukunan. Mendengar Rindukan Sosok Brigjen Krishna Murti. mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian masyarakat. Sosoknya dikenal setelah mempopulerkan jargon 'Turn Back Crime' yang viral di mana-mana. Baca Juga: Cuitan Nyindir dari Brigjen Krisna Mukti: Kalau Naik Gunung Itu Pijakan Kakinya Harus Kuat Selain itu, Krishna Murti juga dikenal dengan gayanya yang unik. Jauh dari kesan atau imej seram seorang perwira kepolisian, dirinya sontak menjelma menjadi idola masyarakat. Ia tersohor bahkan melebihi jabatan yang dimilikinya. Kamu bisa menyimak profil Krishna Murti, yang telah dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini. Krishna Murti merupakan seorang perwira kepolisian yang berpangkat Brigjen alias Brigadir Jenderal. Pria kelahiran Ambon, 15 Januari 1970 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Krishna mengawali kariernya menjadi perwira pertama Polda Jawa Tengah. Kemudian, dirinya memutuskan untuk pindah ke reserse. Perjalanan kariernya terbilang cukup mulus dan terus menanjak, juga disebut sebagai sosok polisi berprestasi. Pada tahun 1996, Krishna yang kala itu berpangkat Letnan Satu dikirim ke Bosnia sebagai negara konflik antara negara pecahan Kroasia dan Serbia. Polisi idola itu didaulat sebagai anggota polri yang dinas di jajaran PBB. Setahun kemudian, sekembalinya ia ke tanah air pada 1997, Krishna Murti kemudian didapuk menjadi Kanit Reserse Narkoba di Polwiltabes Surabaya. Ia pun banyak menangani kasus-kasus peredaran narkoba yang melibatkan warga sipil, polri, hingga tentara. Kemudian, dirinya memutuskan untuk pindah ke reserse. Perjalanan kariernya terbilang cukup mulus dan terus menanjak, juga disebut sebagai sosok polisi berprestasi. Pada tahun 1996, Krishna yang kala itu berpangkat Letnan Satu dikirim ke Bosnia sebagai negara konflik antara negara pecahan Kroasia dan Serbia. Polisi idola itu didaulat sebagai anggota polri yang dinas di jajaran PBB. Setahun kemudian, sekembalinya ia ke tanah air pada 1997, Krishna Murti kemudian didapuk menjadi Kanit Reserse Narkoba di Polwiltabes Surabaya. Ia pun banyak menangani kasus-kasus peredaran narkoba yang melibatkan warga sipil, polri, hingga tentara. Kemudian, dirinya memutuskan untuk pindah ke reserse. Perjalanan kariernya terbilang cukup mulus dan terus menanjak, juga disebut sebagai sosok polisi berprestasi. Pada tahun 1996, Krishna yang kala itu berpangkat Letnan Satu dikirim ke Bosnia sebagai negara konflik antara negara pecahan Kroasia dan Serbia. Polisi idola itu didaulat sebagai anggota polri yang dinas di jajaran PBB. Setahun kemudian, sekembalinya ia ke tanah air pada 1997, Krishna Murti kemudian didapuk menjadi Kanit Reserse Narkoba di Polwiltabes Surabaya. Ia pun banyak menangani kasus-kasus peredaran narkoba yang melibatkan warga sipil, polri, hingga tentara. Pada tahun 2000, Krishna menjadi lulusan terbaik PTIK sehingga ia pun dipercaya mengemban tugas lebih besar dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Di mana, dirinya ditempatkan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya. Tak lama setelah itu, ia pun naik jabatan sebagai Kapolsek Penjaringan Jakarta Utara selama 3.5 tahun. Setelahnya, ia naik pangkat menjadi Komisaris Polisi (Kompol). Dirinya kemudian mendapat popularitas setelah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya pada 2015. Krishna Murti identik dengan kaus hitam bertuliskan Turn Back Crime, yang kemudian menjadi viral sebagai jargon branding polisi. Ia mendapat banyak sorotan setelah aksinya dalam baku tembak melawan pada teroris di Sarinah pada 2016 yang meledakkan gerai kopi Starbucks dan Pos Polisi. Dirinya juga dikenal publik ketika menangani kasus kopi maut bersianida Jessica Kumala Wongso pada 2017 Dari reskrim Polda Metro Jaya, ia ditugaskan ke Suamatera sebagai Wakapolda Lampung. Namun, jabatan itu tidak lama diembanya karena Krishna memperoleh promosi sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri. Hingga pada tahun 2017, ia kembali naik jabatan sebagai Karomisinter Divhubinter Polri. Bukan hanya terkenal sebagai sosok polisi gagah yang jago berperang, Krishna Murti juga hobi menuangkan pemikirannya lewat tulisan, dengan rajin menulis di blog pribadinya di catatansibedu.blogspot.co.id. (disway)
Irjen Sambo Terpuruk, Masyarakat Rindukan Sosok Brigjen Krishna Murti
Rabu 10-08-2022,06:15 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :