Fantra Salahuddin Mungkin yang pertama sesukses itu memang Jenny, tapi untuk yang pertama sukses membuat mie dari sagu saya ragukan. Karena di Kabupaten Meranti Provinsi Riau, mie dari sagu sudah lama ada.
Leong putu Ehhhh... Setelah saya perhatikan, rangkulan tangan di pundak itu sepertinya tidak biasa. Seperti sedikit ada rasa gimana gitu. Saya duga tulisan ini muncul karena rangkulan itu. Wkwkwk...agar aman menyimpannya foto itu di Hp, sebagai kenang kenangan.... Ingat prinsip ini : "wanita itu lebih senang kalau dibohongi". Contoh : ketika anda pulang telat dan istri anda tanya :" pa kenapa pulangnya telat sekali ?". Lalu anda jawab :" iya ma... kerjaan banyak, harus lembur. Bos marah marah lagi". Anda pasti langsung dibuatkan air hangat untuk mandi, disiapkan kopi dan diambilkan nasi. Bisa jadi jatah yang semestinya belum waktunya, juga diberikan malam itu. Coba saat telat pulang rumah dan waktu ditanya, anda jawabnya jujur " iya ma...tadi ketemu Yenny, teman SMA yang dulu duduk sebangku". Waaah bisa kacau....wkwkwk. Naaah....bisa jadi tulisan ini juga hanya untuk kamuflase saja. "Abah kenapa pulang larut sekali ?, padahal tadi pamitnya kan cuma makan durian". Jawab Abah :' iya... Tadi sekalian liputan untuk artikel disway, ada mie berbahan sagu. Sangat "menarik"". Aman lah dunia... Coba Abah jawabnya "jujur": "tadi ada mie sagu, penjualnya menarik sekali, cantiknya 5i ". Bisa² Abah tidak dibukakan pintu, disuruh tidur luar...wkwkwkwk... Tapi tenang Bah, aman...tipsnya kan sudah saya bagikan kapan hari....hahahaha
Chei Samen Selamat Pagi Komentator CHD. SAGO dan SAGU: Di negeri bagian timur ada provinsi bernama "Negeri Kelantan Darul Naim". Pantai Timur Malaysia. Gubenurnyni beberapa periode di Menteri Besar-kan oleh Almarhum Tuan Guru Nik Aziz Bin Nik Mat dari Partai PAS. Juga sampai sekarang, oleh diganti oleh murid beliau. Makanan populer di situ dipanggil "Keropok Lekor". Bahan asasnya sagu. Wueeenak! Makanya jika anda main-main ke Kuala Lumpur, jangan tidak mengunjungi Negeri Kelantan. Serambi Mekah-nya Malaysia. Pusat kotanya Kota Bharu. Ada pantai rekreasi bernama "Pantai Chinta Berahi". Pastinya memberahikan. Malahan membilang makanan yang "enak" juga dibilang "berahi". "Ambo beghahi" (saya sangat suka) bilang warga Kelantan. Tapi... tapi harus hati-hati. Kepada Bapak Ganteng. Kerana wanitanyi... anu, Kang Sabar udah tau! Juga Amat Kasela. Apalagi Abah-ku! Cuaaaantik!! Disebut (dibilang) "Che Mek Molek". Juga ciri khas, ada "Batik Kelantan". Memang cantik. Iklan untuk Pantai Timur sobat. Coba aja Keropok Lekor. Ada di utube! Tabik.
Jimmy Marta Batik kelantan memang cantik/ Boleh sanding nak songket koto gadang/ Che mek molek bolehlah cantik/ Mau disunting tetaplah si urang padang
Leong putu Sanjungan Abah kali ini juga mbelesetttt.... "Mungkin hanya para perusush di Disway yang tidak gelisah". Hmmmm.... Siapa bilang tidak gelisah ? Saya malah sering. gelisah : geli-geli mendesah, geli-geli basah.... Wkwkwkwk.
Leong putu Cahya bintang berkelap kelip / Sungguh megah tiada terkira / Kalaulah memang lagi dijepit / Tapi senyumnya kayak cari gara-gara /
Jimmy Marta Cahaya bintang berkelap kelip/ Berwarna kuning juga merah / Senyum orang kalau dijepit/ Begitu pertanda ada gairah
Leong putu Memang bakul terbuat dari rotan / Nasinya awet tak berantakan / Bolehlah rangkul tanda keakraban / Tapi bikin seseorang hatinya gregetan /
Leong putu Kelapa parut di atas ketan / Wadahnya nampan persegi empat / Sungguh tepat tebakan tuan / Wajah tampvan tapi modal cupet /
bitrik sulaiman Bukan bakul sembarang bakul Tapi bakul terbuat dari rotan Bukan rangkul sembarang rangkul Tapi rangkulan pertanda keakraban.
Saifudin Rohmaqèŕqqqààt Kebanyakan makanan itu enak. Asal tahu teknik cara makannya. Teknik yang sudah termasyur. Dan semua orang bisa melakukannya. Apa itu tekniknya? Cobalah anda berniat dengan sungguh. Tidak makan apapun sebelum perut terasa lapar. Saat lapar mulai memuncak, barulah anda mulai makan. Saat itulah tempe goreng akan terasa seenak dan selezat steak buenos Aries yg dagingnya tebal itu....
Jokosp Sp Hijau yang saya tahu "PKB". Ehhhhhh PPP bukannya hijau juga ?. Kalau pencampuran biar warnanya jadi merah bisa dengan buah Naga. Sedang warna kuning bisa dari Kunyit. Yang untuk warna hijau kata Ibu saya bisa dari daun Katu, daun Pandan atau daun Kunci. Dan yang merah sudah ada ampunnya, PDIP tapi dengan campuran putih karena ada terlihat di moncongnya.
Kliwon Begini mas Sentot. Ada baiknya batu² kecil itu jangan diajak debat. Itu bukan job desk nya. Kalau semua batu² kecil itu mau diajak debat, siapa yang menggantikan job desk nya sebagai pengganjal rel KA..? Karena kalo digantikan Klepon & Onde², akan di ambilin sama warga.
Johan "Tapi baru Jenny yang berhasil membuat sagu menjadi mie." Hmm, sebelum Bu Jenny lahir ke dunia ini pun sudah ada yang membuat mie sagu. Mie sagu makanan yang familiar masyarakat Melayu di pesisir Sumatera dan Kalimantan. Yang dalam bentuk minuman es juga sudah lama ada. Malah sudah ada yang di ekspor dengan nama branding SagoMee.
Agus Suryono CARA MAKAN PAPEDA VERSI ASLI.. Anda tahu cara makan papeda versi asli..? Tanpa sendok. Langsung "dicucup" pakai mulut, dari piring.. Saya sudah mencobanya. Dan bisa. Meski belepotan. Tapi gak papa. Wong pakai sendok juga gpp. Ini kan masalah budaya. Ini soal sejarah masa lalu. Anak muda sekarang belum tentu bisa.. Tapi itulah kenyataan tentang kita.
Johan "Mungkin hanya para perusuh di Disway yang tidak gelisah." Mungkin juga sebaliknya. Para perusuh menumpahkan kegelisahannya dalam bentuk komentar di Disway. Merusuh di Disway secara praktis aman. Tentu jauh lebih aman dibandingkan merusuh di rumah dan komplek tempat. Bisa-bisa kena jotos orang. Wkwkwk Apalagi jika ada perusuh yang kurang sopan dan suka ngoceh seenak udelnya. Sudah tentu kolom komentar menjadi salah satu wadah untuk mengekspresikan "bakat alam"nya itu. Kata kuncinya ngoceh seenaknya di medsos lebih aman dibandingkan ngoceh seenaknya di dunia nyata. Malah bisa membuat makin ketagihan. Jadi tidak salah isi satu tweet yang pernah di posting oleh Mike Tyson: “Social media made y'all way too comfortable with disrespecting people & not getting punched in the face for it”
Farwadi Barma Aneh aku ini, yang pertama menarik perhatian aku itu kejadian di foto. Merangkul bahu perempuan single mom bukan muhrim sedekat itu hanya bisa dilakukan orang terkenal dan banyak diut. Jangan bilang itu sok akrab.
Lukman bin Saleh Rasa yang mirip dengan mie terigu. Kandungan gluten yang rendah. Sepertinya 2 kelebihan ini sudah bisa membuat sagu digunakan membendung arus kuat impor terigu. Apalagi kalau melihat potensi prodksi sagu Indonesia. Dg lahan 5,4jt hektar (95% di Papua). Yang berpotensi menghasilkan 20 juta ton sagu pertahun. Amat sangat cukup untuk mengubur impor terigu yang mencapai 11 juta ton pertahun. Sekarang tinggal "political will" pemerintah. Yang dibarengi strategi dan aksi nyata untuk untuk memasyarakatkan mie sagu. Dan tentu saja ditambah dukungan perusuh Disway. Maka terbebaslah kita dari "penjajahan" terigu. Dalam tempo yang sesingkat2nya...
Mamak Edi Di kampung saya, sagu itu dibuat dari isi pohon rumbia. Pohon itu biasanya tumbuh alami saja di rawa, yang banyak airnya. Buahnya bulat bertandan rasanya sepat. Daunnya paling banyak dijadikan atap gubuk, lebih awet dari daun ilalang, tapi kalah tahan lama dibanding ijuk pohon aren (nira). Membuat sagu dari isi pohon rumbia, diambil bagian yang lembutnya, lalu ditumbuk sampai halus, dicampur air, dituang ke wadah dengan disaring dengan kain halus. Air sagu dibiarkan mengendap. Setelah semalam airnya dibuang, hasil endapannya dijemur sampai kering betul, barulah jadi tepung. Jika keringnya bagus bisa disimpan agak lama. Biasanya diolah jadi kue, dibilang kue sagu.
Jimmy Marta Sampai sejauh ini, ini adalah foto terbaik abahdg narasumbernya di CHD disway. Ini kesimpulan dari 'penjurian' para komentator. Tanpa perlu kriteria komentator sudah memilih foto daripada artikel untuk dikomen... Untuk menilai foto, obyektif dan subyektif, saya akan beri anda tip gratis : 1. Teknik tata cahaya, pencahayaan boleh disebut lumayan (sedikit diatas garis sederhana). Keylight cukup. Semua orang cukup jelas terlihat. 2. Teknik ambilan atau angle. Frontal. Tipe mediumshot. Knee shot 3. Relationship, ini kedekatan sesama juragan. Bisnisman dg bisniswati. Akrab ( foto lain bisa saja ada cipika cipiki)... 4. Modus, sedikit terbantu dengan adanya orang ketiga sang anak yg gk dirangkul.,, Disclaimer: Yang tidak terlihat difoto, atau yg tdk di upload bukan tanggungjawab penulis. Dan supaya terlihat serius, semua jenis ketawa tidak disertakan. Emot pun sy gk bisa... Selamat hari minggu dan berbahagia semua beserta keluarga.
Leong putu Wakakakakakekek..... Foto edisi kali ini berganti..... Hmmmm....ganti jabat tangan. Dari raut wajah Bu Jenny sangat terlihat ingin melepaskan jabatat tangan Abah dengan segera. Tapi tangan Abah kayak lebih kuat lagi mencengkram, terlihat dari otot tangan di lengan atas. Wkwkwk....kira² jati telunjuknya Abah mengilikitik telapak tangan Bu Jenny gak ya ?.... Hahahaha...ngapunten Bah...perusuh ancen ngene iki... Kebanyakan geluten di malam hari.... Kabooooooooor..
Liam Then Gluten kok jadi ditakuti? Taoi baguslah, fenomena ini berarti kesejahteraan sudah mulai tersebar. Dulu orang takut gak bisa makan dua kali sehari. Sekarang takutnya berpindah ke kandungan gluten dalam bahan makanan. Berarti sudah kepikiran oengen berumur panjang. Hanya orang yang semakin sejahterah yang sering kepikiran tentang kesehatan, bagaimana kiranya berumur panjang,agar bisa lama menikmati kesejahteraan. Gara-gara gluten saya jadi bertanya-tanya. Tiwul kandungan glutennya tinggi ngga? Soalnya saya ingat banget makan tiwul kenyangnya lama.
Kang Sabarikhlas catatan Abah hari ini ditulis dengan gaya 'semau gue', mungkin sengaja buat mengundang perusuh disway Anda sudah tahu siapa, bahkan fotopun diganti yang menantang komen. duh, pokoknya Disway+perusuhnya "Enak dibaca dan Ngelu"...
Amat Kasela Abah memang lagi riya
Pryadi Satriana "Dia tentu melirik dengan mata nakalnyi itu..." (Dia = Jenny) Saya amat-amati foto mereka berdua. Jenny tampak 'smart', kedua alisnya sedikit terangkat, mata dan bibirnya 'tersenyum.' Abah tampak 'agresif', matanya agak 'mrecing' dan tersenyum 'leeebaaar'. Mata dan mulut kesannya 'menyeringai', kayak siap 'menerkam' gitu ... Kesimpulan: yang bilang "mata nakalnyi" itu yang 'nakal' ... Abah dulu 'mbethik', sekarang 'nakal' ... Tetep ingat batas ya, Bah. Salam. Rahayu.
Hendro Purba Karena Sagu tumbuh subur/tidak di tanam/tumbuh sendiri-banyak, maka masuk akal menjadi makanan di Irian .. Tapi kitakhan perlu makan Buah Buahan juga. Ayolah di tanam supaya seperti taman Eden.. Kita tidak gelisah pula kalau anak anak kita jarang makan buah buahan karena mahal. Sepertinya pemerintah yang akan kita pilih mestinya mengkampanyekan "rakyat harus makan buah buahan dan gratis" Ya Gratis.. Siapapun yang menanam Sawit 10 persen dari luas tanahnya wajib ditanami buah buahan.. Akan ada bukit, gunung, lembah jadi hutan buah buahan. Sehingga diperlukan Kementerian Buah Buahan, memastikan Rakyat makan buah tidak bayar.. Kalau dimulai oleh Presiden yang kita pilih tahun 2024 maka 10 tahun lagi, 2034 kita sudah makan buah buahan. Kita, anak kita orang tua kita,cucu dan cicit kita akan sehat badannya dan sehat jiwanya. Berdosalah pemerintah kalau rakyat memakan buah dari yang dibeli dari luar negeri ..
*) Dari komentar pembaca http://disway.id