KOTA BEKASI - Sejumlah pedagang pasar Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat memilih meninggalkan lokasi area basement yang baru ditempati sejak beberapa bulan lalu. Para pedagang banyak memilih berjualan di tempat lain.
"Bagaimana mau jualan, pengunjung sepi. Sekarang kondisinya banyak los/kios ditinggal begitu saja oleh pedagang karena sepi pembeli,"ungkap salah seorang pedagang Adi, kepada KBE, Kamis (24/11/2022).
Diakuinya keluh kesah itu mulai jadi pergunjingan di kalangan pedagang pasar Bantargebang karena setelah menempati basement pembeli sepi. Padahal mereka direlokasi sejak September lalu.
BACA JUGA:Pedagang Pasar Bantargebang Keluhkan Pembiaran Lapak PKL di Zona Merah
Hal lain menjadi keluhan pada bangunan baru selesai renovasi oleh pengembang itu adalah masalah got atau saluran yang ada ditengah yang mampet, menjadikan kondisi pasar makin bau.
"Got atau saluran air ditengah saat ini kondisinya mampet ga ngalir, jadi pada bau gitu. Tau sendiri posisi pasar di Basement ditambah saluran air mampet, seperti apa baunya karena sirkulasi udara juga terbatas,"tukasnya.
BACA JUGA:Pelaksanaan Revitalisasi Pasar Bantar Gebang Berhenti Tanpa Kejelasan
Diketahui bahwa sebelumnya para pedagang resmi yang berada di dalam lingkungan Pasar Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan sepinya pasar dari pengunjung. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya pendapatan mereka.
Menurut mereka, salah satu penyebabnya adalah menjamurnya lapak pedagang di zona merah atau tepi jalan di sekitar wilayah pasar yang dibiarkan bahkan diduga dikelola oleh oknum.
BACA JUGA:Tiga Pilar di Kota Bekasi Ikut Hadir Silaturrahmi di Monas Jakarta
"Kami di suruh berjualan di dalam gedung pasar yang dalam tahap renovasi sampai sekarang belum ada kejelasan. Sementara di luar sekitar pasar lapak kaki lima di biarkan, " keluh salah seorang pedagang tahu di dalam Pasar Bantar Gebang, kepada KBE, Rabu (23/11/2022).
Lapak pedagang yang di zona merah itu sebenarnya punya kios di dalam pasar Bantar Gebang. Tapi karena sepi ya banyak yang ke luar jualannya. Sementara lokasinya sempit dan pedagang harus mengeluarkan biaya lagi.
BACA JUGA:Simpati Gempa Cianjur, Peserta Kongres Pemerintah Daerah Se-Asia Timur Pakai Pita Hitam
Dikatakan bahwa awalnya pedagang mau membeli kios di dalam pasar Bantar Gebang karena dijanjikan lapak yang ada di zona merah atau tepi jalan akan dihilangkan. Tapi sampai sekarang, pedagang tambah banyak dan omzet di dalam menurun drastis.(amn)