KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Selama tiga hari berturut-turut Kabupaten Karawang diterjang hujan deras dan disertai angin kencang.
Cuaca ekstrem ini mengakibatkan satu orang tewas tersamber petir, puluhan rumah rusak dan pohon-pohon tumbang.
Berdasarkan pantauan, seorang pemancing tewas tersamber petir di Danau Bintang Alam, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, pada 17 Desember 2022 sore.
BACA JUGA:Nataru 2023, Tak Ada Larangan Konser dan Kembang Api di Bekasi, Tapi Bersyarat!
Di lokasi kejadian ditemukan kail pancing yang digunakan untuk memancing ikan di danau besar. Kemungkinan korban sedang memancing ikan di saat itu hujan deras dan kilat menyambar sekitaran danau.
Kejadian tersebut terjadi hampir di seluruh Pantura, Jawa Barat. Hujan dan angin kencang memang akan menerjang pada periode ini hingga puncak musim hujan.
BACA JUGA:Lahan Parkir Ruko Bintara Resmi Diambilalih Lingkungan RW 10
"Fenomena angin kencang, hujan lebat ini lebih sering terjadi di periode ini dan pada puncak musim hujan," ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, Indra Gustari.
Indra mengatakan, dari catatan stasiun Klimatologi Jawa Barat, angin kencang di Karawang tercatat mencapai 53 kilometer/jam di arah Jawa Barat. "Dari catatan alat kami, di Bojongmangu. Kecepatan angin sekitar 53 km perjam dari barat," jelasnya.
BACA JUGA:Nataru 2023, Tak Ada Larangan Konser dan Kembang Api di Bekasi, Tapi Bersyarat!
Menurut Indra, dari luasan area dan kecepatan angin. Kondisi Karawang telah memasuki cuaca ekstrem bukan badai. "Kalau dari kecepatan angin dan luasan areanya sudah termasuk kondisi cuaca ekstrem dengan definisi sebagai kejadian angin kencang," ungkapnya.
Stasiun Klimatologi, memprediksi potensi hujan deras dan angin kencang di Karawang masih sangat tinggi.
"Jadi waspada sampai Februari 2023 yang diprediksi sebagai puncak musim hujan untuk sebagian pesisir utara Jawa Barat," pungkasnya. (rie)