KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Kehadiran Ibu Negara Iran Jamileh Alamolhuda ke Pondok Pesantren As-Syafi'iyah di Jalan Raya Jatiwaringin Nomor 12 Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, baru baru ini menyita perhatian publik.
Wilayah Jatiwaringin Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dipenuhi dengan bus-bus kesatuan TNI dari kesatuan terparkir di bahu jalan, pada Selasa 23 Mei 2023.
Namun sayangnya, ada larangan peliputan saat media melaksanakan tugas jurnalistik. "Ini tidak boleh diliput, perintah dari DANDIM bahwa lingkungan kedatangan Ibu Negara Iran harus steril dari wartawan," ujar petugas berbaju sipil dari intel Kodim 0507/Bks.
BACA JUGA:DPC PDIP Kabupaten Bekasi Lantik Ranting Pengurus Desa Muktiwari dan Sarimukti Cibitung
Alasannya, perintah dari Komandan Kodim (Dandim) 0507/Bks. "Sudah, ini ngga boleh ada liputan wartawan dan steril dari wartawan acara ini," ujar Intel Kodim sambil mempersilakan keluar dari lingkungan halaman Pesantren Assyafiyah.
"Saya diperintahkan langsung sterilisasi wilayah dari wartawan silakan wartawan balik kanan saja," pungkas Petugas Intel Kodim.
BACA JUGA:BNPT Tekankan Bahaya Radikalisme dan Intoleransi Kepada Dai se-Bandung Raya
Menghindari debat, kemauan petugas Kodim dipenuhi wartawan.
Sementara itu dari pihak polisi dari Polres Bekasi Kota saat dikonfirmasi terkait larangan meliput justru mempertanyakan.
BACA JUGA:Kang Emil Minta Dukungan Pusat, Pengusulan Prof. Mochtar sebagai Pahlawan Nasional
"Aneh, pesantren Assyafiyah Kota Bekasi ini yang dipilih untuk kedatangan Ibu Negara dari Iran tetapi kenapa usir media," terang narasumber dari Polres Kota Bekasi.
Pemilihan pesantren Assyafiyah atas kedatangan ibu negara Iran menimbulkan tanda tanya sejumlah pihak.
BACA JUGA:Daftar Kekayaan Tiga Tahun Berturut-turut Sama, Sekwan DPRD Jabar Berpotensi Jadi Bidikan KPK
"Masih banyak pesantren di Jakarta, juga kota penyangga yang lainnya tapi jatuh pilihan Ibu Negara Iran justru di Assyafiyah Kota Bekasi," papar sang nara sumber.