KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Setelah heboh running text di Asrama Haji Embarkasi Jakarta - Bekasi yang bertuliskan 'Plt Walikota Bekasi Bobrok!!. Kini beredar himbauan untuk mematikan media elektronik berupa running text atau pun media video Tron.
Himbauan itu ditujukan semua instansi pemerintah yang menggunakan media elektronik berupa runing teks atau pun media video Tron. Pasalnya kejadian yang terjadi asrama haji Embarkasi Jakarta Bekasi disinyalir diretas oleh orang belum diketahui.
Ada pun isi himbauan sebagai berikut
"Di beritahukan kpd semua opd. Yang menggunakan media elektronik Untuk sementara mematikan media elektronik berupa runing teks atau pun media video Tron dikarenakan alat tersebut di retas oleh orang yg ingin menjelekkan pemkot bekasi. Tks untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan,".
BACA JUGA:Langgar Ketentuan Operasional, 9 Kapal Ikan Indonesia Ditertipkan
Himabuan itu beredar melalui WhatsApp Grup jajaran Pemkot Bekasi, pada Jumat (26/5/2023). Kemungkinan Pemkot Bekasi mengambil langkah itu dalam rangka antisipasi terulangnya kejadian serupa di Asrama Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Namun himbauan tersebut justru kontra produktif terutama yang berfungsi untuk layanan masyarakat.
BACA JUGA:Tri Adhianto Lepas 397 Jamaah Haji Kota Bekasi
Seperti yang dikatakan tokoh muda Kota Bekasi Heikal Safar saat dimintai komentarnya.
"Iya bisa kontraproduktif terutama bagi institusi yang melayani publik seperti Puskesmas, kelurahan termasuk institusi pelayanan perizinan,"tutur Heikal yang juga Ketua Garpu Jawa Barat ini. Jumat (26/5/2023).
BACA JUGA:PARAH Running Text 'PLT WALIKOTA BEKASI BOBROK!!!' Terpampang di Asrama Haji
Dirinya menghimbau Pemkot Bekasi tidak mengambil langkah yang seolah panik. Padahal kasus running text di Asrama Haji Bekasi tersebut tidak menjelekan Pemkot Bekasi tapi lebih ke sosok Plt Walikota Bekasi sebagai kepala daerah.
BACA JUGA:Pengangguran di Jawa Barat Masih Tinggi, Job Fair Diserbu Pencari Kerja
"Kan tulisan di running text di Asrama Haji itu kan juga belum jelas penyebab nya masih asumsi. Apalagi yang ditulis lebih ke sosok kepala daerah dan belum tentu itu bentuk ketidaksukaan orang pada Pemkot Bekasi secara keseluruhan,"tandasnya.***