KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - PURWAKARTA - Ratusan hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat disuntik vaksin. Langkah yang diambil Bupati Anne Ratna Mustika itu bertujuan mengatasi penularan dan penyebaran penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) atau yang dikenal dengan istilah penyakit lato-lato.
"Vaksinasi itu kita berikan ke hewan ternak sapi dan kerbau untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran ke wilayah yang lebih luas. Kita ingin pastikan jumlah sapi dan kerbau yang terkena penyakit itu tidak bertambah," tegas Ambu Anne -sapaan karibnya pada Jumat, 2 Juni 2023.
Dia juga telah memerintahkan jajaran Dinas Peternakan dan Pertanian (Diskanak) Purwakarta untuk memonitor dan memeriksa dengan ketat semua pasar hewan dan lokasi pemeliharan ternak sapi dan kerbau di seluruh Purwakarta.
"Monitoring penting dilakukan untuk bisa mendeteksi secara dini jika ada hewan ternak sapi atau kerbau yang terjangkit penyakit tersebut. Jika ditemukan, maka kita bisa lakukan langkah untuk mengatasinya," tukas Ambu Anne.
Data dari Diskanak Purwakarta menyebutkan jumlah hewan ternak sapi dan kerbau yang sudah divaksin karena penyakit LSD mencapai 972 ekor.
"Jumlah yang sudah vaksinasi LSD itu, terdiri dari 960 ekor sapi dan 12 ekor kerbau. Kita terus lakukan monitoring ketat untuk memastikan tidak ada lagi sapi atau kerbau yang terjangkit penyakit tersebut," kata Kepala Diskanak Purwakarta, Siti Ida Hamidah.
Penyakit LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Virus ini umumnya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau.
Ida menjelaskan, kasus penyakit LSD pertama kali ditemukan pada 6 Februari 2023 lalu di posko pemeriksaan sebelum memasuki Pasar Hewan Ciwareng.
Penyakit itu ditemukan Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta yang sedang melakukan pemeriksaaan hewan dan kontroling rutin lalu lintas ternak serta vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
"Setiap ternak yang akan masuk ke Pasar Hewan Ciwerang kita periksa satu per satu. Dari pemeriksaan itu kita temukan kasus LSD pertama pada 2 ekor sapi dan satu ekor kerbau," ungkap Ida.
Pasca ditemukannya kasus penyakit LSD, Tim Kesehatan Diskanak memperketat monitoring dan kontroling untuk mencegah penularan dan penyebarannya.
"Sesuai arahan Ibu Bupati, pasca ditemukannya penyakit tersebut, kita terus melakukan monitor ketat. Kita ingin memastikan semua penyakit itu tidak menyebar luas," kata Ida,
Jumlah hewan ternak sapi yang terkena penyakit LSD terhitung kecil dibandingkan dengan jumlah total ternak sapi di Purwakarta yang mencapai 13.808 ekor.
"Meski demikian kita tidak mau kasus itu menjangkiti sapi-sapi lain. Kita akan terus melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap semua lokasi ternak sapi dan semua pasar hewan di Purwakarta, sehingga penyakit itu benar-benar bisa kita atasi," tukas dia. ***