Stunting pada anak adalah kondisi gagal pertumbuhan yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada masa awal kehidupan, terutama pada 1.000 hari pertama, yaitu dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar yang seharusnya untuk usianya.
Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode penting pertumbuhan dan perkembangan, yang berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Faktor utama yang menyebabkan stunting adalah kekurangan gizi, termasuk kekurangan asupan energi, protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting antara lain:
1. Kekurangan nutrisi selama masa kehamilan: Gizi buruk pada ibu hamil dapat menghambat pertumbuhan janin dalam rahim, yang berdampak pada pertumbuhan anak setelah lahir.
2. Pemberian ASI yang tidak memadai: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang kurang atau tidak eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi dapat menyebabkan kekurangan gizi dan berkontribusi pada stunting.
3. Pemberian makanan padat yang tidak tepat: Pemberian makanan padat yang tidak memenuhi kebutuhan gizi anak, baik dalam kualitas maupun kuantitas, dapat menyebabkan kekurangan gizi dan pertumbuhan yang terhambat.
4. Infeksi berulang: Infeksi yang sering terjadi pada anak, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, atau parasit usus, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan mempengaruhi pertumbuhan anak.