Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa memiliki kolesterol yang tinggi. Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam tubuh dan makanan tertentu. Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk fungsi normal, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Kolesterol tinggi pada anak-anak dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular di masa depan, seperti penyakit jantung dan stroke. Karena itulah orang tua hatus mencegah kadar kolesterol tinggi pada anak.
Penyebab kolesterol tinggi pada anak
Anak-anak dapat dikatakan mempunyai kolesterol tinggi jika kadar kolesterol dalam tubuh melebihi 200mg/dl. Secara khusus, kadar LDL atau trigliserida lebih besar dari 130 Mmg/dl atau kadar HDL kurang dari 40 mg/dl.
Kolesterol tinggi pada anak-anak dapat disebabkan oleh faktor genetik, pola makan yang buruk, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan kondisi medis tertentu seperti diabetes tipe 2 atau penyakit hati.
Melansir Kompas, seorang ahli endokrin anak Nivedita Patni mengatakan bahwa penyebab utama kolesterol tinggi pada anak adalah obesitas. Berdasarkan data, lebih dari 43 persen anak obesitas memiliki kolesterol tinggi.
Tidak hanya obesitas, namun anak-anak yang menderita penyakit diabetesm ginjal atau hati, dan hipo tiroidisme juga mempunyai risiko mengalami koleseterol tinggi.
Kareba terdapat faktor genetik atau keturunan yang mungkin sulit untuk dikendalikan, maka penting bagi orang tua untuk mengetahui riwayat penyakit yang diderita oleh keluarga. Orang tua juga bisa mencegahnya dengan menjaga kolesterol anak tetap etrkendali dengan memastikan anak mendapat asupan makanan yang sehat dan olahraga secara rutin.
Cara mencegah kolesterol tinggi pada anak-anak
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kolesterol tinggi pada anak-anak:
Pola makan yang sehat
Anjurkan anak untuk mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh dan kolesterol tinggi. Dorong mereka untuk mengonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, dan produk susu rendah lemak. Hindari makanan cepat saji, makanan olahan, dan camilan tinggi lemak.
Batasi konsumsi lemak jenuh
Kurangi atau hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging berlemak, mentega, keju, dan makanan olahan yang mengandung lemak trans. Selain itu, perlu juga untuk membatasi konsumsi makanan yang kaya kolesterol seperti kuning telur.