Jabar, Disway.id- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK, SLB tahun 2023 di Jawa Barat sudah berakhir pada 4 Juli 2023. Sistem zonasi hadir untuk memeratakan pendidikan dengan mengikis label sekolah favorit. "Zonasi ini prinsipnya menghindari sekolah favorit.
Diharapkan makin ke sini kalau betul prinsip zonasi diterapkan, otomatis input siswa beragam," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Yesa Sarwedi Hamiseno kata Yesa melalui sambungan telepon pada senin (10/7/23). Menurut Yesa, asumsi sekolah favorit di masyarakat bisa mulai dikikis dengan menerapkan sistem pendaftaran siswa yang objektif, akuntabel, dan transparan. "Transparan artinya keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pihak lain. Itu harus dipenuhi peserta didik dan panitia," kata Yesa. BACA JUGA:PPDB Jabar 2023 Selesai, Disdik Persilakan Orang Tua Sampaikan Aduan Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mengatakan, stigma sekolah favorit tidak akan bisa hilang selama infrastruktur pendidkkan belum merata. "PPDB ini jadi masalah supply and demand. Sekolah favorit itu sudah gak pakai logika. Misal orangtuanya pernah bersekolah di situ jadi anaknya harus sekolah di sana juga. Hakikatnya karena keterbatasan," tutur Hadi. Situasi tersebut, kata dia, mendorong para orangtua untuk mengakses berbagai cara agar anaknya bisa belajar di sekolah yang diinginkan, meskipun tidak memenuhi syarat. "Yang pusing kan orang dinas, banyak titipan seperti itu sangat banyak dan 'naratitip' biasanya orang dihormati. Maka mengetahui kondisi itu, Komisi V sejak tahun lalu menyepakati kami tidak melakukan titip-titipan untuk mengurangi beban psikologis bagi dinas," ungkapnya. BACA JUGA:FEALAC Youth Summit 2023, Jabar Kembali Jadi Tuan Rumah Ia pun meminta Disdik Jabar turut memberi tindakan jika menemukan pegawai yang turut serta memfasilitasi siswa titipan. "Kalau kepala sekolah merasa ada titipan, abaikan saja. Kami menuntut, kalau ada penyimpangan di dinas apalagi sampai melakukan pungutan, hukum yang tegas. Dengan demikian sekolah tahu bahwa sudah waktunya menghentikan kebiasaan musiman dan yang nitip juga tahu itu ilegal," paparnya. Di tempat yang sama Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jawa Barat Asep Kurnia berpendapat, sistem tes pada siswa dinilai lebih adil daripada zonasi. Sebab, kata Asep, sistem zonasi tidak bisa menghilangkan asumsi sekolah favorit dilihat dari pola pikir masyarakat. "Tahun depan saya sarankan zonasi dihapus. Lebih baik seperti UTBK lebih fair karena kondisi pendidikan di Jabar saat ini pemerintah belum siap untuk zonasi," jelasnya. (ADV)PPDB 2023 Harus Kikis Label Sekolah Favorit Untuk Hilangkan Pungli
Senin 10-07-2023,18:39 WIB
Reporter : Okky Firmansyah
Editor : Okky Firmansyah
Kategori :
Terkait
Kamis 15-08-2024,12:43 WIB
Disdik Jabar Dorong Pembangunan Asrama untuk Pelayanan Pendidikan di SMKN 1 Agrabinta
Selasa 13-08-2024,12:38 WIB
Evaluasi Pasca-PPDB 2024 Jadi Perbaikan PPDB 2025
Senin 12-08-2024,12:33 WIB
Plh. Kadisdik Jabar, M. Ade Afriandi : Kespek Harus Pahami dan Kuasai Sistem Administrasi
Minggu 11-08-2024,12:21 WIB
Disdik Jabar Lepas Kontingen O2SN SMA & SMK ke Tingkat Nasional
Jumat 19-07-2024,06:26 WIB
Berikut Data Lengkap Daerah di Jabar yang Siswanya Didiskualifikasi dari PPDB 2024
Terpopuler
Jumat 27-09-2024,14:23 WIB
Daftar Lagu-lagu Justin Bieber yang Kembali Viral Usai Kasus P Diddy Mencuat
Jumat 27-09-2024,11:48 WIB
Apa Saja Kelebihan Samsung Galaxy S24 FE yang Baru Masuk Indonesia? Yuk Cek Sekarang
Jumat 27-09-2024,10:21 WIB
Dukungan Kian Mengalir, Berbagai Kalangan Sepakat Memenangkan Dani-Romli di Pilkada 2024 Kabupaten Bekasi
Terkini
Sabtu 28-09-2024,09:40 WIB
Bupati Cup Jadi Ajang Penjaringan Atlet Hadapi Popda 2025, Disdikpora Guyur Hadiah SMA/SMK Peraih Juara
Sabtu 28-09-2024,08:31 WIB
Anti Bau Popok, Tips and Trick Memandikan Bayi Supaya Tetap Wangi Meski Seharian
Sabtu 28-09-2024,07:00 WIB
Pemdes Cinta Asih Galakkan Program Pembuatan Kampung Budidaya Ikan Mas
Sabtu 28-09-2024,05:00 WIB