KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Peresmian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada tanggal 11 Juli 2023 dan bakal beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka secara penuh bulan Oktober 2023 akan semakin memudahkan akses transportasi menuju kawasan industri Rebana Jabar.
Akses jalan nasional, provinsi, jalan tol, udara hingga laut melalui Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang membuat kawasan industri Rebana Jabar menjadi primadona investasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar Nining Yuliastiani mengatakan, Rebana akan menjadi masa depan penggerak ekonomi Jabar mendukung kawasan industri yang saat ini berjalan di Bekasi dan Karawang.
BACA JUGA:Politisi Demokrat Desak Plt Wali Kota Bekasi Evaluasi Kinerja Pj Sekda Junaedi
"Rebana ini didukung oleh tujuh kabupaten kota dengan ditunjang lengkap dari sisi regulasi, RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) daerah, dan infrastruktur. Dari segala sisi Rebana itu lengkap banget," ujar Nining, di Kota Bandung, Jumat (14/7/2023).
Ia menyebutkan, investasi yang saat ini sudah terealisasi atau sudah berjalan sebanyak 28 industri dan ada tujuh investasi sedang berproses dan bakal beroperasi penuh tahun 2024.
Kemudian 11 industri lainnya masuk perencanaan, dalam arti sudah memiliki lahan dan tinggal dibangun di Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Subang.
BACA JUGA:Lantik 1.664 PNS Fungsional, Kang Emil Minta Pegawai Beri Dedikasi Tinggi
Nining memaparkan, ada 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang sudah disiapkan dan menjadi prioritas di kawasan Rebana, yakni di kawasan Cipali Subang Barat (10.408 hektare), Kertajati (1.415 _ha_ ), Butom (4,092 ha ), Cipali Indramayu (2.875 ha ), Tukdana (563 ha ) Krangkeng (3.452 ha), Patrol (4,14 ha ) dan Balongan (2.122 ha ).
Kemudian Cipali Subang Timur (4,806 ha), Patimban (542 ha ), Losarang (6.710 ha), Jatiwangi (972 ha) dan Cirebon (1.815 ha).
Pengambangan bukan hanya dalam pembangunan industri manufaktur semata, namun juga industri pendukung lainnya seperti akomodasi hingga leisure sesuai dengan kriteria dan potensi masing-masing daerah yang memiliki KPI.
Misalnya, Kabupaten Kuningan akan menjadi pusat industri wisata masa depan di kawasan Rebana.
BACA JUGA:Kenal Pamit Dandim 0507 Dari Kolonel Luluk kepada Rico Ricardo Sirait Berlangsung Khidmat
Menurut Nining dari 13 KPI itu terbanyak ada di Indramayu. Di sisi lain, banyak tantangan yang harus diselesaikan di Indramayu dan wilayah lain seperti meningkatkan kualitas SDM, pengentasan kemiskinan, dan menekan angka pengangguran.