Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah mengetahui perselingkuhan antara ketua parlemen Tan Chuan Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui sejak tahun 2020 lalu.
PM Lee bahkan pernah menasihati dan telah meminta Tan untuk mengakhiri hubungan tidak pantas itu, namun ternyata permintaan itu tidak digubris.
Seperti dilansir Straits Times, Senin (17/7/2023), hal itu diungkapkan PM Lee saat menggelar konferensi pers di Istana pada Senin (17/7) sore waktu setempat, setelah Tan dan Cheng mengumumkan pengunduran dirinya usai hubungan terlarang antara keduanya terungkap ke publik.
PM Lee mengatakan bahwa dirinya mengetahui hubungan tidak pantas antara Tan dan Cheng, yang sama-sama anggota Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa, beberapa saat setelah pemilu tahun 2020. Namun dia menyatakan tidak mengetahui secara pasti kapan perselingkuhan itu dimulai.
Lebih lanjut, PM Lee mengatakan dirinya sempat berbicara pada keduanya baru-baru ini pada Februari lalu, dan menasihati keduanya. Pada saat itu, Tan mengakui kepada PM Lee bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan menawarkan diri untuk mundur dari jabatannya.
PM Lee menerima tawaran mundur Tan itu, namun juga mengatakan bahwa pengaturan diperlukan demi memastikan konstituen di wilayah yang diwakili Tan tetap ditangani dengan baik dan meminta agar perselingkuhan itu harus dihentikan.
Namun ternyata, pada Juli ini, PM Lee mendapatkan informasi yang 'sangat mengindikasikan' bahwa perselingkuhan itu masih berlanjut.
"Saya kemudian memutuskan bahwa Tan harus segera mundur, tidak peduli pengaturannya sudah siap atau belum. Itu tidak bisa menunggu lebih lama lagi," ucapnya.
"Saya berpikir tidak pantas untuk memiliki seorang ketua parlemen yang menjalin hubungan dengan salah satu anggota parlemen... Itu tidak pantas, tidak bisa diterima," tegas PM Lee.
PM Lee menyebut dirinya sebagai Sekretaris Jenderal PAP memiliki tanggung jawab untuk menegakkan disiplin partai dan standar perilaku anggotanya.
"Saya sedih mengetahui bahwa kedua anggota parlemen PAP ini tidak memenuhi standar tinggi untuk kesopanan dan perilaku pribadi yang diharapkan dari semua anggota parlemen PAP," ujarnya.
"Ketika situasi seperti itu muncul, menjadi tugas saya sebagai Sekretaris Jenderal partai untuk menangani mereka dan memperbaikinya. Ini berarti menasihati, mengoreksi, menegur dan pada akhirnya, jika perlu, mengeluarkan anggota parlemen dari partai dan parlemen," tegas PM Lee.
Sosok Lee Hsien Loong
Dikutip dari wikipedia, Lee Hsien Loong lahir 10 Februari 1952, Perdana Menteri Singapura ketiga yang menjabat sejak 12 Agustus 2004. Ia merupakan pemimpin tertinggi dari Partai Tindakan Rakyat dan mantan perwira Angkatan Bersenjata Singapura.[1] Lee merupakan anak sulung dari pendiri Singapura sekaligus mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew.