Oleh: Maulana Malik Ibrahim (Oing)
'Salam Pergerakan!' kalimat yang kerap dilontarkan olehnya, Maulana Sugilar. Kini ia berpulang. Tertanggal 01 Agustus kemarin. Bagi kalangan mahasiswa, siapa yang tidak mengenalnya. Ia kerap disapa 'Bang Mul' ataupun 'Pak Mul'.
Di dalam dirinya tertanam khazanah intelektual dan gerakan yang senantiasa menyadarkan mahasiswa untuk berperan langsung dari pelbagai problematika.
Pada tulisan ini, saya berbagi akan pengalaman dengannya. Bagi saya, ia merupakan tokoh gerakan, pejuang ideologis, dan rekan bergaul yang kerapkali kocak alias lucu. Aset perjuangan Bang Mul terhadap Pergerakan mahasiswa khususnya sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cukup banyak dan amat besar.
BACA JUGA:Paripurna DPRD Kota Bekasi Diwarnai Interupsi, Tri Adhianto : Saya Ikuti Saja Prosesnya
Kader PMII lintas generasi tak ada yang tak mengenal sosoknya, ia kerap kali kocak tapi berkarakter, ia kerap kali kasar tapi sabar, ia kerap kali angkuh tapi patuh, begitu kira-kira sahabat-sahabat melihatnya.
Dalam perjalanan pergerakannya, Bang Mul selalu berada di garis depan. Keberanian semacam itu terpancar ke seluruh insan kader PMII sehingga banyak orang yang berada di sampingnya menjadi pejuang dan penguasa baik di ruang kampus atau di ruang lainnya.
Bang Mul adalah seorang mentor dalam pengertian sebenarnya. Bagi seorang mentor, keberhasilan adalah ketika seorang disciple/murid tidak lagi mengikutinya, tetapi berjalan bersamanya, bergandengan, berlari dan bahkan berhadap-hadapan.
Bang... Dulu Kita pernah berkosakata "Sebaik-baiknya olahraga adalah aksi massa" mungkinkah kata itu akan terjaga di antara kita dan kader PMII. Kini Abang sudah dalam keabadian kita hanya beda ruangan, dalam tujuan kita masih dalam imajinasi yang sama!!!
Sekarang kita hanya bisa mengenang ia dalam memori. Saya merepresentasikan, ia bakal begitu sumringah melihat kita menerapkan amalan yang ia tanam, yang kelak InsyaAllah menjadi ladang amal untuknya. **