KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Para Pencari Kerja Kabupaten Bekasi Unjuk Rasa Tuntut Kesempatan Kerja .
Disnaker Kabupaten Bekasi kembali di demonstrasi masyarakat Kabupaten Bekasi perihal pengangguran yang terus meningkat dan tidak ada solusi. Aksi damai itu bentuk kemarahan para pencari kerja lokal yang sulit mendapatkan pekerjaan di daerah industri terbesar Asia Tenggara.
Dikatakan salah seorang yang bergabung aksi kaum penganggur Bekasi Dwi Haryanto mengatakan, kaum penganggur di Kabupaten Bekasi semakin tahun semakin bertambah, hal itu bukti nyata pemerintah dan legislatif sudah gagal melakukan pengentasan pengangguran di daerah industri terbesar se Asia tenggara.
"Kedatangan kami bersama kaum penganggur Bekasi membawa lamaran kerja ke Bupati Bekasi, sampai saat ini PJ.Bupati Bekasi masih belum mau menerima kami. Ini kan aneh, katanya PJ.Bupati Dani Ramdan mau mengentaskan pengangguran," kata Lepas sapaan akrabnya, saat aksi Rabu (23/08).
BACA JUGA:Dua Posyandu Mewakili Kabupaten Bekasi Dalam Lomba Posyandu Tingkat Jabar
Program kerja Pemkab, diantaranya ingin menekan angka pengangguran namun lanjut Ia, sangat ironis jika tidak mau menerima lamaran kerja kaum Penganggur.
"Jangan cuma pencitraan saja mau menekan angka pengangguran, faktanya pengangguran di Kabupaten Bekasi malah bertambah, sekarang kami bawa ratusan lamaran agar menjadi perhatian pemerintah,"ungkapnya.
Ia juga mengatakan PJ.Bupati Bekasi Dani Ramdan jika masih ogah mendengarkan suara kaum penganggur bakal melakukan aksi berjilid.
BACA JUGA:Open Recruitment Volunteer WJF 2023, Berikut Link dan Cara Pendaftarannya
Hal senada juga dikatakan Japud, penganggur asal Desa Sukakarya Kecamatan Sukakarya ikut membawa lamaran pekerjaan lantaran ingin mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Kita ikut aksi ini dari rumah kemari bawa harapan ingin bisa bekerja di industri yang ada di Kabupaten Bekasi, sebab, susah cari kerjaan bahkan yang bayar juga banyak juga yang tertipu,"ungkapnya.
Dalam aksi tersebut juga para peserta aksi demo membakar kemenyan dan membawa keranda sebagai simbol untuk kebijakan pemerintah daerah yang sudah tidak perduli aduan masyarakat terutama para pengangguran. (har)