“Belum ada dampak erupsi. Aktivitas masyarakat berjalan sebagaimana seperti biasanya. Status gunung masih bertahan di level II waspada,” jelas Fajar, Jumat (22/12).
Sebagaimana yang dijelaskan terkait status Gunungapi Marapi yang berada di level II atau ‘waspada’, maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki untuk tidak memasuki dan dilarang melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Demi mencegah dan menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Di samping itu, masyarakat yang ada di sekitar G. Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah. (yogi)