Jika kemudian ada dampak yang lebih masif dari aktivitas vulkanik yang ditimbulkan, maka proses evakuasi akan dilakukan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Pak Camat dan Kapolsek beserta Danramil untuk mendirikan posko darurat. Dan apabila kondisi memburuk maka kita harus mengambil langkah untuk evakuasi,” jelas Abdul.
Terkait kondisi saat ini pascaerupsi, Abdul mengatakan bahwa dampak abu vulkanik mulai mereda.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, Abdul bersama tim gabungan akan terus bersiaga sebagai langkah antisipatif termasuk memberikan rasa aman dan nyaman pada momentum Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Kondisi sudah mulai mereda. Kami akan terus bersiaga untuk antisipasi khususnya di wilayah Kecamatan Wulanggitan dan Ile Bura,” pungkas Abdul.
Sekilas Tentang Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Indonesia.
Gunung ini terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung Lewotobi terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Gunung Lewotobi Laki-laki (G. Lewotobi Laki-laki) memiliki ketinggian 1584 mdpl, Erupsi terakhir terjadi pada 12 Oktober 2002. Status Tingkat Aktivitas Gunung Lewotobi Laki- laki berada pada Level I (Waspada) sejak tanggal 17 Desember 2023.
BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, BNPB-BPBD Dirikan Posko Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor
Gunung Lewotobi Laki-laki dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Adapun perkembangan terakhir aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki hingga 23 Desember 2023 pukul 08.30 WIB oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah terjadi erupsi pada pukul 07.14 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1000-1500 meter di atas puncak (2584 m di atas permukaan laut). Kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Erupsi ini terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 24 menit.