Akibat Gempabumi M 4.8 Kabupaten Sumedang, Puluhan Rumah Warga Rusak

Senin 01-01-2024,15:47 WIB
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Jelang pergantian tahun baru 2024, wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diguncang gempabumi berkekuatan magnitudo (M) 4.8 Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB. 

Sebelumnya, gempabumi ini diawali oleh dua gempabumi pembuka (foreshock) berkekuatan M 4.1 yang terjadi pada pukul 14.35 WIB dan M 3.4 pada pukul 15.38 WIB.

Hasil rekaman data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi yang pertama dengan kekuatan M 4.1 berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa kedua berkekuatan M 3.4 pada kedalaman 6 kilometer berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT dan yang ketiga (main shoke) atau M 4.8 berdekatan dengan pusat gempabumi sebelumnya yakni di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

BACA JUGA:VIRAL! Dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Retak-retak Akibat Dihantam Gempabumi Sebanyak 3 Kali

Berdasarkan informasi daerah terdampak gempa yang paling parah tersebar di beberapa wilayah : Babakan Hurip, Tegalsari, dan Cipameungpeuk.

“Untuk di Tegalsari dan Cipameungpeuk ada beberapa rumah terdampak retak, sedangkan untuk Babakan Hurip ada 53 rumah,” kata Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman di Sumedang, Senin, 1 Januari 2024.

Herman mengatakan pihaknya telah berkoordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mendirikan tenda sementara bagi masyarakat yang rumahnya yang mengalami keretakan imbas dari bencana tersebut.

“Kami mengevakuasi warga yang rumahnya retak dan kami sudah bangun beberapa tenda yang kami tempatkan di tenda tersebut hingga petugas melakukan asesmen,” ujarnya.

BACA JUGA:[UPDATE]: Pasca Gempabumi M 4.8, Ratusan Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Sementara

Herman memastikan dari kejadian gempa bumi tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun terdapat tiga orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Terkait kondisi pasien di RSUD Sumedang, lanjut Herman, pihaknya telah mengevakuasi seluruh pasien ke luar gedung dikarenakan terdapat bangunan yang retak yang dapat membahayakan apabila terjadi gempa susulan.

“Sehingga 248 pasien rawat inap dan 83 pasien UGD sudah kami evakuasi dan telah dibangun lima tenda di area rumah sakit,” kata dia.

Hingga kini pihaknya masih menunggu arahan BPBD untuk memastikan kapan pasien untuk dapat kembali ke ruangannya masing-masing.

Kategori :