Penting Banget, Mutu Pendidikan Rendah Adalah Akar Semua Masalah Hidup

Kamis 28-12-2023,20:40 WIB
Reporter : Rizki Andika
Editor : Rizki Andika

Saat ini kita sedang dihadapkan oleh permasalahan sosial di masyarakat yang tidak kunjung usai, seperti kemiskinan, kriminalitas, kekurangan gizi, tunawisma, dan masih banyak lagi. Bahkan kini permasalahan tersebut semakin meningkat dari tahun ketahun. Contohnya adalah tindakan kriminalitas di masyarakat.

Akhir-akhir ini masyarakat cemas karena banyak pembegal yang mengincar mereka. Tidak hanya motor, bahkan para pelaku begal ini tidak segan-segan mengambil nyawa pemiliknya. Mmaraknya pembegalan saat ini merupakan salah satu dari permasalahan sosial.

Sebenarnya, banyak tindakan yang telah diambil oleh pemerintah maupun para penegak hukum untuk menyelesaikannya, seperti memberi bantuan, mengadakan razia, dan masih banyak lagi, tetapi tetap saja tidak terselesaikan.

Hal ini menciptakan sebuah pertanyaan yang muncul dari benak pikiran kita, mengapa hal ini tidak kunjung usai? Tidak terselesaikannya masalah sosial yang ada bukan dikarenakan tidak adanya tindakan dari pemerintah melainkan belum tersentuhnya akar permasalahan dari semua masalah ini.

Sesungguhnya akar permasalahan sosial adalah mutu pendidikan yang rendah. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia yang bisa merubah kualitas hidup mereka menjadi lebih baik. Pendidikan juga akan membentuk manusia menjadi makhluk yang beradab dan bermoral. Namun kenyataannya pendidikan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat, sehingga menimbulkan masalah-masalah sosial di masyarakat.

Bukti rendahnya mutu pendidikan di Indonesia bisa dilihat dari data UNESCO tahun 2000 tentang peringkat indeks pengembangan manusia (IPM). Indeks ini merupakan komposisi dari peringkat pencapaian suatu Negara dari berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan penghasilan perkepala. UNESCO menemukan indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun dari tahun ke tahun. Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dank e-109 (1999) dari 174 negara ada di dunia.

Hal serupa juga bisa dilihat dari survei political and Economic Risk Consultant (PERC). Survey ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia bahkan berada dibawah Vietnam, Negara yang notabene lebih kecil dari Indonesia. 

Ironisnya lagi, data yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia (2000), mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang terbilang rendah, yakni hanya menempati urutan ke-37 dari 57 negara-negara dunia yang telah disurvei. Bahkan Indonesia hanya berpredikat sebagai follower dalam hal pengembangan teknologi, bukan sebagai pemimpin dari 53 negara yang ada di dunia. 

 

Ditulis oleh: 

Putri Dwi Rara Rengganis (132310074)

Yayu Mardiyah (132310075)

Siti Rahma Annuri (132310033)

Haikal alparizji (132310035)

Tags :
Kategori :

Terkait