"Jadi begitu si buyer tidak memberikan orderan atau tidak beli yak sudah. Di tahun 2024 gak ada oprasional produksi. Kalo bangkrut sih enggak, tapi gak ada order. Kemampuan finansial nya kita secara keseluruhan memang gak tau, tetapi ketika mereka tidak dikasih order bagaimana dia untuk beroperasi," kata dia.
Saat ini, kata Nurhidayah dampak dari tutupnya perusahaan ban ternama itu mengakibatkan ribuan karyawan diberhentikan berkerja.
BACA JUGA:Ponsel AI Samsung Galaxy S24 Series Dirilis, Intip Fitur Barunya...
Meski kondisi itu diluar prediksi, saat ini pihaknya melalui jajaran Disnaker Kabupaten Bekasi belum bisa menjelaskan secara spesifik kepastian nasib para ribuan pekerja tersebut yang akan menjadi pengangguran.
"Kalo bicara bagaimana nantinya saya sampaikan dimana-mana pada saat ini kita sedang disatu sisi kondisi yang diluar prediksi. Kalo bicara Disnaker bagaimana tindakan nya? Secara spesifik kita belum bisa mengeksplor karena saat ini kita dalam posisi penyelesaian pada hak para pekerja yang rata-rata mereka karyawan tetap," kata dia.
"Para karyawan ini, sedang kita dalami terkait menuntut apa nanti kepada perusahaan? Kemarin kita ketemu sama para karyawan, saya sempet menanyakan kepada mereka, kira-kira mereka maunya apa? Mungkin kita bisa memetakan." sambungnya.
Namun demikian, ketika karyawan ditanyai berkaitan nasib mereka para pekerja yang kondisinya saat ini diberhentikan berkerja dan dirumahkan mereka juga bingung akan nasibnya kedepan.
"Tetapi mereka kita tanya, para pekerja juga bingung kenapa perusahaan bisa tutup. Jadi mereka ingin tau persis kenapa perusahaan tersebut tutup. Kalo alasan tutup, sesuai surat yang disampaikan ke kami itu adalah tadi karena tidak ada orderan yang masuk." tutupnya. (Iky)