Seorang Pendaki Lansia Tewas saat Mendaki Gunung Tertinggi di Lampung

Senin 26-02-2024,21:25 WIB
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Seorang pendaki lansia, Safe'i (64) warga Desa Kamplas, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara meninggal dunia saat hendak mendaki gunung tertinggi di pesagi via jalur Pemangku II Pekon Serungkuk, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.

Atas kejadian tersebut, para pendaki bersama warga Pekon Serungkuk, mengevakuasi korban sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu, 25 Februari 2024.

Peratin Pekon Serungkuk Sunandar, mengatakan korban mendaki bersama seorang pendamping yang masih keluarganya sendiri. Pendamping itu pun berpengalaman dan puluhan kali mendaki ke Gunung Pesagi. 

BACA JUGA:Beragam Hiburan Ramaikan Soft Launching Cluster Baru di Kartika Residence Karawang

“Kelompok pendaki itu mulai mendaki Sabtu pagi melalui jalur Pemangku Serungkuk II. Lalu sekitar pukul 15.00 WIB, mereka hendak mencapai Tugu Puncak Pesagi,” kata Sunandar, Senin, 26 Februari 2024.

Namun, tiba-tiba pendaki itu merasa lemas sehingga beristirahat terlebih dulu. Kemudian, pria itu tiba-tiba tidak sadarkan diri karena lemas dan pingsan.

Hal itu membuat pendampingnya berteriak minta pertolongan kepada pendaki lainnya yang berada di puncak gunung tertinggi di Lampung tersebut.

“Di puncak gunung kebetulan ada pendaki dari daerah lain juga dan langsung mendatangi korban,” kata dia.

BACA JUGA:Ini Bukti Daihatsu GranMax Jadi Sahabat Bisnis yang Handal

Selanjutnya, korban dibawa ke tugu puncak dan beristirahat di bangunan yang ada di atas gunung itu. Korban sempat mendapatkan pertolongan menggunakan pakaian untuk menghangatkan badan.

Namun, korban tetap tidak sadar hingga pukul 21.00 WIB sehingga beberapa pendaki turun untuk menghubungi juru kunci jalur pendakian/kuncen guna meminta bantuan evakuasi. Informasi itu selanjutnya disampaikan ke pihak keluarga korban.

Evakuasi korban akhirnya mulai berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB dan tiba di Pekon Serungkuk sekitar pukul 15.00 WIB. “Nadi korban tidak berdenyut sejak di atas gunung, tetapi para pendaki tidak berani memutuskan kalau korban sudah meninggal,” kata dia. (bbs/ihm/lc)

Kategori :