KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Puasa sambil menyusui sebaiknya dilakukan ketika bayi sudah memasuki fase Makanan Pendamping Air Susu (MPASI). Jika Kamu masih aktif menyusui dan berniat berpuasa, disarankan untuk mempertimbangkan hal ini setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan dan telah memulai konsumsi MPASI. Meskipun demikian, tetap perlu memperhatikan asupan nutrisi saat sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur, guna menjaga kualitas produksi ASI yang diperlukan Si Kecil.
Dr. Sarah menyarankan bahwa puasa sambil menyusui dapat dilakukan setelah bayi mulai makanan pendamping. Asupan nutrisi yang seimbang perlu dijaga dengan baik, termasuk konsumsi karbohidrat, protein hewani, sedikit lemak, serta sayur dan buah dalam setiap makan besar.
Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen ASI guna mendukung kualitas produksi ASI. Jangan lupa untuk melakukan pemerahan (pumping) setiap malam dan menjelang subuh agar produksi ASI tetap terjaga.
Asupan Nutrisi Saat Puasa Bagi Ibu yang Menyusui
Meskipun puasa sambil menyusui bisa dilakukan, kondisi kesehatan bayi perlu tetap diperhatikan. Jika bayi sedang sakit atau tengah mengikuti program peningkatan berat badan, disarankan untuk menunda niat berpuasa. Keputusan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan optimal bayi dan memastikan bahwa semua kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik._
Sesuai dengan ketentuan puasa bagi ibu menyusui, ibu yang ingin berpuasa perlu memperhatikan asupan nutrisi selama sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur. Menjaga asupan nutrisi dengan baik dapat menjadi penambah ASI, dan konsumsi makanan yang membuat ibu lebih bahagia dan rileks dapat berpengaruh pada peningkatan jumlah ASI. Ini berlaku terutama ketika bayi menyusu langsung atau saat payudara dikosongkan dengan sempurna, memperlancar hormon oksitosin.
Berikut adalah beberapa makanan yang dapat dikonsumsi agar tubuh tetap prima dan produksi ASI tetap lancar selama berpuasa:
1. Oatmeal Sebagai Menu Sahur yang Bernutrisi
Oatmeal menjadi pilihan utama sebagai menu sahur bagi ibu menyusui yang berpuasa. Kandungan serat gandum dan protein dalam oatmeal membuat rasa kenyang bertahan lama. Oatmeal juga dicerna secara perlahan, menjaga stabilitas gula darah, yang pada gilirannya berpengaruh pada produksi ASI.
2. Telur Sebagai Sumber Protein
Telur merupakan protein lengkap dengan semua asam amino yang diperlukan oleh ibu dan bayi. Konsumsi telur juga dapat meningkatkan asupan kolin harian, nutrisi penting untuk kesehatan dan perkembangan bayi. Selain telur, alternatif makanan kaya protein meliputi daging tanpa lemak, susu, kacang-kacangan, lentil, dan makanan laut rendah merkuri.
3. Alpukat Sebagai Sumber Lemak Nabati
Alpukat, jika ingin mengonsumsi buah, dapat menjadi pilihan yang sehat. Buah ini kaya akan lemak nabati sehat untuk jantung, terutama lemak tak jenuh sebanyak 75 persen. Alpukat juga mengandung serat, folat, dan protein, berperan sebagai penambah nutrisi dan membantu penyerapan vitamin larut dalam lemak seperti A, D, K, dan E.
4. Yoghurt Sebagai Makanan Penutup Nikmat
Yoghurt dapat menjadi opsi sahur atau makanan berbuka puasa yang lezat. Dengan kandungan probiotik, protein, kalsium, dan vitamin B-12, yoghurt mendukung kesehatan dan pencernaan ibu serta bayi. Probiotik membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memelihara kesehatan pencernaan.Tips agar Sehat dan Nyaman untuk Ibu Menyusui yang Berpuasa