KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Pernahkah Anda mendengar tentang istilah mati syahid? Ini adalah kondisi di mana seseorang meninggal dalam keadaan terpuji di jalan Allah SWT. Banyak yang mengasosiasikan mati syahid dengan situasi di medan perang.
Namun, ternyata kriteria mati syahid tidak terbatas pada itu saja. Meninggal dalam keadaan syahid dapat dilihat dari berbagai kriteria yang telah disebutkan dalam firman dan hadis Rasulullah SAW. Bahkan, ada keutamaan yang dapat diperoleh dari mati syahid. Apa saja kriteria dan keutamaan mati syahid? Mari kita telusuri bersama-sama!
Keutamaan Mati Syahid
Syahid berasal dari kata dasar “syahida” yang berarti hadir serta menyaksikan, baik dengan mata lahir ataupun mata batin.
Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani dalam Suara Muhammadiyah, keutamaan seseorang mati syahid dapat menyaksikan para malaikat turun kepada mereka dan mengatakan,
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Fushshilat, 41:30).
Keutamaan mati syahid ini sesuai dengan hadis:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ (رواه مسلم)Artinya:
“Dari Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang” (HR. Muslim).”
Dengan ini, jangan sampai kita memiliki utang piutang sebelum waktunya kita kembali ke hadapan Allah SWT ya, Kamu.
Ada beberapa cara bagi seorang Muslim yang beriman untuk meraih kehormatan syahid. Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya menggarisbawahi bahwa cara kita menjalani hidup sama pentingnya dengan proses kita meninggal dunia.
Beliau bersabda, "Ada 7 jenis mati syahid selain orang yang gugur di jalan Allah, di antaranya adalah seseorang yang terbunuh oleh wabah, tenggelam, mengalami radang selaput dada, menderita penyakit perut, menjadi korban kebakaran, meninggal di bawah reruntuhan bangunan, dan wanita yang meninggal saat melahirkan adalah syahid." (Al Muwatta Malik, Buku 16, Hadis 36).
1. Meninggal Karena Wabah
Beberapa waktu lalu, dunia pernah dilanda wabah atau pandemi COVID-19. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini sudah menyebabkan ribuan korban meninggal dunia, begitu juga di Indonesia. Namun, benarkah mati karena wabah termasuk dalam mati syahid?
Melansir DawateIslami, kriteria dari meninggal dalam keadaan syahid yakni salah satunya karena wabah penyakit. Tiada satupun musibah atau penyakit di dunia yang menimpa kita tanpa seizin Tuhan Yang Maha Esa.
Hal ini tertuang seperti dalam QS At-Thaghabun ayat 11:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ Maa asaaba min muṣībat īlawaa bīidni al-lawhiArtinya:
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.”
Musibah, wabah atau penyakit yang menyebabkan seseorang meninggal dunia itu artinya mati keadaan syahid atau di jalan Allah SWT. Namun, hal ini tak berlaku bagi seseorang yang 'sengaja' membahayakan dirinya sendiri dan lalai terhadap kesehatan.
2. Keadaan Terjebak di Air/tenggelam
Salah satu kriteria mati syahid lainnya adalah ketika seseorang meninggal dalam keadaan terjebak di air. Ketika seseorang mengalami situasi seperti ini, kemungkinan besar mereka akan mengalami rasa sakit yang tak tertahankan dan penderitaan sebelum akhirnya meninggal.
Misalnya, seseorang yang terjebak di air karena hujan deras, jatuh ke sungai, atau laut. Para ulama menjelaskan bahwa jika seseorang berlayar di laut dan mengalami kecelakaan yang menyebabkan mereka terjebak di air, mereka akan dianggap syuhada di akhirat.
Namun, jika perjalanan di laut itu dilakukan dengan niat yang tidak baik dan kemudian berujung pada kematian, maka tidak termasuk dalam kriteria mati syahid. Hal ini dilihat dari niat yang dimiliki oleh seorang Muslim.
3. Penyakit Perut
Penyakit perut juga termasuk dalam kriteria mati syahid karena menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan yang dapat berujung pada kematian. Penderita penyakit perut akan merasakan banyak penderitaan, terutama jika penyakitnya bersifat kronis.
Contohnya adalah diare berat atau penyakit yang menyerupai kanker perut. Para ulama menganggap bahwa seorang Muslim yang meninggal karena penyakit perut kronis juga termasuk dalam kategori mati syahid.
4. Penyakit pada Dada
Kriteria mati syahid selanjutnya adalah ketika seseorang mengalami penyakit pada dada atau selaput dada, seperti pleuritis, yang merupakan peradangan pada selaput paru-paru. Gejala penyakit ini termasuk demam, batuk, dan rasa sakit pada tulang rusuk. Menurut riwayat Mirat-ul-Manajih, seseorang dengan penyakit pada dada akan merasakan sakit yang luar biasa sebelum meninggal dunia.
5. Wanita yang Meninggal saat Melahirkan
Wanita yang meninggal saat melahirkan juga termasuk dalam kriteria mati syahid. Hal ini telah dijelaskan dalam hadis utama yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW. Menurut Ibnu Qudāma, wanita yang meninggal saat melahirkan akan mendapatkan status syahid setelah dimandikan dan didoakan.
6. Orang yang Senantiasa Berdoa Mati di Jalan Allah
Ketika umat Islam senantiasa berdoa agar dirinya meninggal dunia di jalan Allah, maka hal ini termasuk salah satu kriteria orang mati syahid.
Melansir laman Hadeethenc.com, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memohon mati sebagai syuhada kepada Allah Yang Maha Tinggi dengan tulus hati, niscaya Allah akan menempatkannya di derajat orang-orang yang mati sebagai syuhada meskipun dia meninggal dalam keadaan tidur." (HR. Muslim)Hadis ini mengajarkan bahwa niat yang tulus merupakan kunci untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah.
Bahkan seseorang yang berniat melakukan suatu kebaikan akan mendapat pahala meskipun tidak dapat melaksanakannya.
Contohnya, orang yang dengan tulus berniat mati sebagai syuhada di jalan Allah, sungguh-sungguh ingin membela agama-Nya, Allah akan mencatatkan baginya pahala seperti para syuhada, meskipun dia tidak melakukan perbuatan mereka dan meninggal bukan dalam medan perang.
Demikian, itulah informasi mengenai mati syahid yang bisa Kamu ketahui.