Pandangan Para Ulama Shalat Terawih 11 dan 23 Rakaat, Mana yang lebih baik?

Minggu 24-03-2024,13:15 WIB
Reporter : Rizsa
Editor : Rizsa

 

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Ibadah salat sunnah Tarawih umumnya dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan, namun terdapat variasi dalam jumlah rakaat yang dilaksanakan antara satu individu dengan yang lainnya. Beberapa melakukan 11 rakaat, termasuk salat witir di dalamnya, sementara yang lainnya melakukan 23 rakaat, juga termasuk witir.

Pengertian Sholat Tarawih

Sebelum membahas perbedaan jumlah rakaat dalam sholat Tarawih, penting untuk memahami pengertian dari ibadah ini. Tarawih adalah salah satu bentuk ibadah salat yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadan setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh. Biasanya dilakukan secara berjamaah, mengikuti praktik yang dilakukan oleh Umar bin Al Khattab dan para sahabat, dan biasanya berlangsung selama sekitar 1 atau 2 jam tergantung pada jumlah rakaat yang dipilih

Pendapat para ulama dari empat mazhab juga berbeda dalam menafsirkan hadis terkait jumlah rakaat sholat Tarawih. Mereka memberikan pandangan mereka masing-masing terkait jumlah rakaat Tarawih.

1. Imam Abu Hanifah

Al-Iraqi dalam kitabnya Tharhu at-Tatsrib menukil pendapat Abu Hanifah,

وقال أبو حنيفة الأفضل أن يصلي أربعا أربعا وإن شاء ركعتين وإن شاء ستا وإن شاء ثمانيا وتكره الزيادة على ذلك

"Abu Hanifah mengatakan, yang afdhal shalatnya dikerjakan 4 rakaat-4 rakaat.

Jika dia mau, boleh 2 rakaat. Jika dia mau, boleh 6 rakaat, dan jika dia mau, boleh 8 rakaat salam. Dan makruh lebih dari itu," (Tharhu at-Tatsrib, 3/74).

2. Imam Malik

Mengutip Ibnu Abdil Barr, terkenal sebagai penganut mazhab Malik bin Abbas, berkata:

وأكثر الآثار على أن صلاته كانت إحدى عشرة ركعة وقد روي ثلاث عشرة ركعة. واحتج العلماء على أن صلاة الليل ليس فيها حد محدود والصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر.

"Kebanyakan atsar menunjukkan bahwa salat beliau adalah 11 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat.

Para ulama berdalil bahwa salat lail tidak ada batasnya, dan salat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silakan menyedikitkan rakaat, dan siapa yang berkehendak, maka silakan memperbanyak rakaat.”

Tak ada batasan dalam salat malam termasuk dalam pelaksanaan salat Tarawih, boleh dilaksanakan 11 rakaat atau lebih.

3. Imam Syafi'i

Mengutip penjabaran ustaz Firanda di laman Bekal Islam, Az-Za’farani meriwayatkan dari As-Syafi’i:

“Aku lihat orang-orang di Madinah mengerjakan shalat 39 rakaat. Yang lebih aku suka adalah 20. Begitu pula yang dikerjakan di Makkah

Tidak ada dalam hal ini batas akhirnya, jika mereka perbanyak rukuk dan sujud maka lebih baik”.

4. Imam Ahmad

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وَالتَّرَاوِيحُ إنْ صَلَّاهَا كَمَذْهَبِ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ: عِشْرِينَ رَكْعَةً أَوْ: كَمَذْهَبِ مَالِكٍ سِتًّا وَثَلَاثِينَ، أَوْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ فَقَدْ أَحْسَنَ.كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَحْمَدُ لِعَدَمِ التَّوْقِيفِ فَيَكُونُ تَكْثِيرُ الرَّكَعَاتِ وَتَقْلِيلُهَا بِحَسَبِ طُولِ الْقِيَامِ وَقِصَرِهِ

“Salat Tarawih jika dikerjakan sesuai mazhab Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad adalah 20 rakaat, atau sesuai mazhab Malik 36 rakaat, atau 13, atau 11 maka itu baik.

Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan mempersedikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri."

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih dan Witir

Salat witir adalah salat sunah yang bilangan rakaatnya ganjil, yaitu minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat.

Salat witir merupakan sebagai salat penutup, sebagaimana Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

Artinya: "Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah salat witir," (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751).

Dalam pelaksanaan salat Tarawih umumnya melaksanakan salat witir 3 rakaat.

Dengan jumlah 8 rakaat mengerjakan Tarawih dan 3 rakaat witir sehingga 11 rakaat.

Begitu juga 23 rakaat sudah termasuk 3 rakaat witir.

Perbedaan tersebut tidak masalah, tapi yang terbaik adalah yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW, tapi berdirinya agak lama.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ

Artinya: “Sebaik-baik salat adalah yang lama berdirinya,” (HR. Muslim no. 756).

Berapa pun jumlah rakaat sholat Tarawih tidak menjadi masalah, karena yang menjadi patokannya adalah durasi salat itu sendiri.

Itulah penjelasan mengenai jumlah rakaat salat Tarawih.

Hal yang lebih penting dari itu semua adalah menjalankan ibadah sholat Tarawih dengan penuh keikhlasan selama bulan Ramadan.

 

Kategori :