KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Hamzah bin Abdul Muthalib, dikenal sebagai "Singa Allah", adalah seorang sahabat Nabi Muhammad dan juga merupakan paman dan saudara sepersusuan Rasulullah.
Dalam buku "40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah" karya Abdul Wadud Kasyful Humam, dijelaskan bahwa Hamzah adalah anak kedua Abdul Muthalib dan Haulah binti Wuhaib dari bani Zuhrah. Dia memiliki 16 saudara dari ibu yang berbeda, terdiri dari sepuluh laki-laki dan enam perempuan
Hubungan erat antara Hamzah dan Nabi Muhammad terjalin sejak masa kecil, karena mereka sering melakukan berbagai aktivitas bersama. Karena itu, Hamzah memiliki pengenalan dan kasih sayang yang mendalam terhadap Nabi Muhammad.
Meskipun memiliki perbedaan usia yang tidak signifikan dengan Nabi Muhammad, Hamzah terkenal sebagai sosok yang berani dan ulung dalam peperangan.
Kisah Keberanian Hamzah bin Abdul Muthalib
Keberanian dan kehebatan Hamzah bin Abdul Muthalib membuatnya ditakuti oleh kaum Quraisy. Hamzah tidak ragu untuk mengajak siapapun untuk bertarung, bahkan jika lawannya adalah tokoh penting dari kaum Quraisy.
Saat Nabi Muhammad berupaya menyebarkan dakwah Islam, Hamzah masih belum memeluk Islam. Namun, meskipun belum menjadi seorang Muslim, ia sangat mempertahankan kehormatan Nabi Muhammad dan dengan tegas membela beliau di depan kaum Quraisy.
Meskipun Hamzah belum memeluk Islam, ia merasa marah jika Nabi Muhammad dicela oleh siapapun. Dengan suara yang lantang, Hamzah membela keponakannya dan menyatakan kepada kaum Quraisy bahwa ia sudah mengikuti ajaran Muhammad.
Ketika Hamzah mendengar Abu Jahal mencemoohi Rasulullah, dia sangat marah. Dia mengetahui insiden tersebut dari seorang budak perempuan yang memberi tahu dia.
Tanpa ragu, Hamzah segera menemui Abu Jahal yang sedang berkumpul dengan para pemimpin Quraisy. Tanpa memperdulikan keadaan, Hamzah dengan tegas menarik Abu Jahal ke tengah-tengah mereka dengan satu gerakan. Wajah Abu Jahal langsung pucat ketika melihat siapa yang datang dan bersikap keras kepadanya.
"Berani sekali engkau sudah bertindak keji pada saudaraku, Muhammad!" teriak Hamzah.
Kemudian Hamzah memukul Abu Jahal dengan keras sampai darah mengalir dari pelipis Abu Jahal. Respon Hamzah tersebut membuat pemuka Quraisy kaget dan ketakutan.
Hamzah juga menyatakan, "Sekarang, kalian tahu bahwa aku berada di pihak Muhammad!" ujarnya ketus sebelum meninggalkan kaum Quraisy.
Pernyataan tegas Hamzah membuat kaum Quraisy gelisah, karena mereka khawatir bahwa pengikut Nabi Muhammad akan bertambah banyak.