Kasus Kekerasan Senior ke Junior, Kapolda Didesak Pecat Pelaku

KASUS Dugaan penganiayaan oleh senior ke junior terjadi di Polda Jawa Barat. Saat ini Propam Polda sudah turun tangan. Disebutkan bahwa korban mengalami luka dalam hingga harus operasi besar dua kali. “Tim dari Propam Polda Jabar sudah bergerak untuk menyelidiki,â€ kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago, Selasa (11/8). Kabid Humas menambahkan, Propam langsung bergerak dan bekerja. “Jadi sekarang sedang berupaya mengusut tuntas kejadian kemarin itu,â€ kata Erdi. “Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkait kejadian ini,â€ imbuhnya. Terpisah kuasa hukum korban, Hotma Agus Sihombing mengatakan, kliennya yang merupakan anggota polisi di Polda Jabar mengalami luka-luka. Korban merupakan polisi berpangkat Bripda berinisial DH, anggota polisi yang baru dilantik. Dugaan penganiayaan terjadi pada Rabu (28/7) lalu. “Korban merupakan anggota Dit Samapta angkatan 45,â€ jelasnya. Hotma menambahkan, korban diduga telah mengalami penganiayaan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan anggota Subdit Dalmas Dit Samapta Polda Jabar angkatan 44. Korban dipukul dengan tangan kosong ke bagian perut mengakibatkan dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung. Hotma mengatakan akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka dalam. “Bahkan, korban sempat mendapatkan operasi besar sebanyak dua kali. Selain itu, mengalami trauma,â€ katanya. Hotma menuturkan sejauh ini belum diketahui motif penganiayaan tersebut. Pihaknya pun mendorong agar Polda Jabar mengusut insiden tersebut. “Meminta Propam dan Reskrimum Polda Jabar mengusut dan memproses secara tuntas terduga para pelaku penganiayaan dan atau pengeroyokan terhadap korban,â€ tuturnya. Pihaknya juga meminta Polda Jabar menghukum dengan memecat atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap para pelaku bila terbukti bersalah. “Meminta Kapolda Jabar untuk menjamin pemulihan kesehatan dan mental korban agar dapat bertugas kembali,â€ pungkasnya. (kbe/rc)