KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Berbagai upaya dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat guna mempercepat penurunan stunting di berbagai wilayah. Salah satunya dengan melakukan Peningkatan Kapasitas Pengelola Proyek Prioritas Nasional (Pro-PN) terkait Promosi dan KIE 1.000 hari pertama kehidupan di Karawang. Kamis, (16/5) siang.
Anggota Tim Kerja Ketahanan Keluarga BKKBN Jawa Barat dr Dinda Aquirani mengatakan, peningkatan kapasitas ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan pemahaman para kader pelaksana Pro-PN di Karawang. Khusus terkait program Promosi dan KIE 1.000 hari pertama kehidupan.
Dinda mengatakan, sebanyak 90 pelaksanaan Pro PN di Karawang terdiri dari Koordinator Satpel PPKB, PLKB, dan Kader BKB diberikan pembinaan dan evaluasi. Menurutnya, ada beberapa hal yang mesti ditingkatkan dan di perbaiki terkait Promosi dan KIE 1.000 hari pertama kehidupan di Karawang.
"Hasil evaluasi kami ada beberapa yang harus di perbaiki, seperti proses pendataan. Karena masih ada ketimpangan data antara laporan dan hasil yang di input. Ini tentu akan mempengaruhi hasil kinerja mereka," kata dr. Dinda saat diwawancarai KBE, Kamis, (16/5) di Aula Pemda Karawang.
Dinda mengatakan, pada kegiatan ini ada sejumlah hal yang dibahas. Mulai dari, pembinaan terkait laporan Poktan BKB di aplikasi New Siga, optimalisasi Kartu Kembang Anak, BKB Emas, hingga membahas rencana tindak lanjut terkait program tersebut.
"Kami berharap melalui kegiatan ini sosialisasi program 1000 HPK di Karawang semakin tepat sasaran dan data yang dihasilkan jauh lebih baik lagi," ujarnya dr Dinda.
"Dengan melakukan optimalisasi pada program 1000 HPK, ke depan kami berharap angka stunting di Jawa Barat khusus Kabupaten Karawang bisa mengalami penurunan sesuai target BKKBN," imbuhnya.
Disisi lain, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Ketahanan Keluarga Edi Zulkarnaen menambahkan, DPPKB Karawang terus berupaya memberikan penyuluhan terbaik dengan memperhatikan aspek-aspek penting dalam 1000 HPK khususnya kepada keluarga yang memiliki balita.
Dalam program penurunan stunting, lanjut Edi, DPPKB Karawang juga telah menjalankan berbagai program strategis. Dimana salah satunya adalah memaksimalkan KIE melalui kader KB di lapangan dengan memanfaatkan fasilitas Kartu Kembang Anak.
"Kita akui Kartu Kembang Anak ini sebenernya sangat membantu kerja tim di lapangan. Hanya saja pemanfaatan masih perlu evaluasi agar bisa lebih optimal," kata Edi.
Dengan pembinaan yang dilakukan BKKBN, seluruh kader KB khususnya pelaksana Pro PN harus bisa menjalankan kiat-kiat yang sudah diberikan oleh BKKBN sebaik-baiknya. "Outputnya kita harap semakin banyak yang mengerti pentingnya 1000 HPK, akan berdampak pada penurunan stunting di Karawang," harapnya. (wyd)