Pada 23 dan 24 Mei 2024 bertepatan dengan Hari Waisak sebagai kepercayaan agama Buddha. Tahukah kamu apa itu hari waisak?
Dilansir dari Wikipedia, Waisak atau Vesākha Pūjā merupakan hari suci terpenting Buddhisme yang memperingati kelahiran, kecerahan, dan wafatnya Buddha Gotama. Kata vesak berasal dari istilah Pāli vesākha atau Sanskerta vaiśākha untuk nama bulan Vaisakha pada kalender India kuno, yang diyakini sebagai bulan kelahiran Buddha.
Setiap hari penting pastinya memiliki fakta unik tersendiri. Ada beberapa yang banyak kita temui saat hari perayaan dan pastinya memiliki arti masing-masing.
Pada artikel kali ini kita akan membahas apa saja fakta menarik saat perayaan hari Waisak. Ingin tahu pembahasannya? Yuk simak lebih jelasnya di bawah ini.
Hari Waisak adalah perayaan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, yang memperingati tiga peristiwa utama dalam kehidupan Siddhartha Gautama, Buddha. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Hari Waisak:
- Trisuci Waisak: Hari Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya. Ketiga peristiwa ini terjadi pada tanggal yang sama dalam kalender lunar Buddhis, yang biasanya jatuh pada bulan Mei.
- Perayaan Internasional: Hari Waisak diakui sebagai hari libur internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1999. Ini menunjukkan pentingnya Hari Waisak sebagai hari perayaan global bagi umat Buddha.
- Ritual dan Tradisi: Di berbagai negara, Hari Waisak dirayakan dengan berbagai ritual, seperti prosesi lilin, meditasi, pembacaan sutra, dan upacara pelepasan hewan. Di Indonesia, perayaan besar sering diadakan di Candi Borobudur, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan pada hari tersebut.
- Simbolisme Air dan Bunga: Upacara memandikan patung Buddha dengan air wangi merupakan salah satu tradisi yang dilakukan pada Hari Waisak. Ini melambangkan penyucian pikiran dan tubuh serta pembersihan dari karma buruk.
- Lampion Waisak: Di beberapa negara seperti Thailand dan Sri Lanka, pelepasan lampion atau lentera menjadi bagian dari perayaan Hari Waisak. Lampion yang dilepaskan ke langit melambangkan pencerahan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
- Pengajaran Dharma: Selama Hari Waisak, banyak biksu memberikan ceramah tentang ajaran Buddha (Dharma) di vihara-vihara. Ini adalah waktu yang penting untuk refleksi spiritual dan penguatan praktik-praktik Buddhis.
- Kegiatan Amal: Hari Waisak juga dikenal sebagai waktu untuk melakukan kegiatan amal dan kebaikan. Umat Buddha sering melakukan donasi, membantu orang yang kurang beruntung, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial untuk menyebarkan kebaikan dan cinta kasih.
- Kue dan Hidangan Tradisional: Di berbagai negara, Hari Waisak juga dirayakan dengan makanan khas dan kue tradisional. Misalnya, di Jepang, umat Buddha biasanya membuat dan menyajikan hidangan manis yang dikenal sebagai "Kashiwa Mochi" yang terbuat dari tepung beras dan pasta kacang merah.
Dengan berbagai tradisi dan kegiatan yang menyertainya, Hari Waisak menjadi waktu yang penuh makna dan refleksi bagi umat Buddha di seluruh dunia, memperkuat nilai-nilai spiritualitas, kebaikan, dan kedamaian.