KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Bagi Kamu yang beragama Islam, pasti familiar dengan hari raya Idul Adha yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Hari raya ini juga dikenal dengan shalat Idul Adha yang berkaitan erat dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS terhadap Allah SWT dengan mencoba menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.
Namun, Allah SWT menguji Nabi Ibrahim dengan menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba yang diturunkan dari langit. Dari sini lah berasal kewajiban umat Muslim untuk menyembelih hewan kurban setelah menjalankan shalat Idul Adha.
Sama seperti ibadah shalat lainnya, shalat Idul Adha memiliki niat dan tata cara khusus. Meskipun tidak wajib seperti shalat fardhu, shalat Idul Adha yang bersifat sunnah muakkad ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan diikatkan untuk umat Muslim.
BACA JUGA:Amalan Puasa Sunnah Jelang Idul Adha, Dapat Pahala Berlipat Ganda
Makna Hari Raya Idul Adha
Idul Adha adalah peringatan tentang kegiatan penyembelihan atau kurban, yang melambangkan keikhlasan Nabi Ibrahim dalam bersedia mengorbankan putra satu-satunya, Nabi Ismail, untuk Allah.
Kurban sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang berarti pendekatan. Secara istilah, kurban mengacu pada penyembelihan hewan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Hari Raya Idul Adha memiliki makna mendalam dan mengandung pembelajaran yang berharga. Berikut adalah makna-makna yang bisa kita ambil dari Hari Raya Idul Adha:
1. Meningkatkan KetakwaanMakna pertama dari Hari Raya Idul Adha adalah meningkatkan ketakwaan. Ketakwaan sejati adalah ketaatan seseorang kepada Allah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Tingkat ketakwaan seseorang dapat tercermin dari kepeduliannya terhadap sesama manusia.
2. Kepatuhan Kepada Orang TuaIdul Adha juga mengandung makna tentang kepatuhan kepada orang tua. Peristiwa Idul Adha mencerminkan kepatuhan Nabi Ismail kepada Nabi Ibrahim, ayahnya, dalam menjalankan perintah Allah. Kepatuhan kepada orang tua sangat dianjurkan dalam Islam, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama, seperti menyayangi, menghormati, membantu dengan ikhlas, dan lain sebagainya.
3. Berbagi Dengan SesamaSeperti yang kita ketahui, Idul Adha adalah peringatan kurban yang baik untuk dimaknai dengan berbagi kepada sesama. Misalnya, membagikan daging kurban kepada tetangga dan orang-orang di sekitar, terutama mereka yang kurang mampu.
Dengan berbagi ini, setiap orang dapat merasakan kebahagiaan yang sama dan saling mendukung. Harapannya, semangat berbagi ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus menunggu hari raya Idul Adha.
4. Bersilaturahmi Dengan Orang SekitarHari raya Idul Adha juga dimaknai sebagai momen yang tepat untuk menjalin silaturahmi dengan orang-orang di sekitar kita. Ini bisa dilakukan dengan bertemu dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga, saudara, tetangga, dan masyarakat sekitar. Mempererat hubungan silaturahmi dalam momen seperti ini menjadi tradisi yang tepat.
5. Menumbuhkan Rasa EmpatiHari Raya Idul Adha juga dimaknai untuk menumbuhkan rasa empati dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Bagi orang mampu, mengkurban hewan sebagai bentuk amal yang dapat menyisihkan sebagian hartanya untuk melakukan kebaikan dan berbagi dengan sesama yang kurang mampu atau membutuhkan.