KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tantrum adalah masalah umum pada balita. Namun, tahukah Moms bahwa bayi bisa mengalami tantrum? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Tantrum merupakan salah satu perilaku normal dalam tahapan perkembangan anak. Masalah ini biasanya lebih sering terjadi pada balita, namun ternyata bayi pun dapat mengalaminya. Berikut penjelasannya.
Tantrum adalah bentuk ekspresi kemarahan, seperti teriakan, pukulan, tendangan, berguling-guling di lantai, dan menahan napas untuk beberapa saat.
Umumnya, puncak tantrum terjadi pada usia 2-3 tahun dan menurun saat memasuki usia 4 tahun. Namun, tantrum juga dapat terjadi pada bayi di bawah 1 tahun dan bisa bertahan hingga usia sekolah. BACA JUGA:Kenali Fase Tantrum pada Anak agar Lebih Mudah Mengatasinya
Penyebab Tantrum dan Penanganannya
Penyebab tantrum bisa beragam. Pada balita, tantrum biasanya terkait dengan ketidakonsistenan pola asuh dari orang tua. Misalnya, terlalu banyak memberikan kritik, mengacuhkan anak sehingga mereka merasa kurang diperhatikan, atau terlalu overprotective dalam kesehariannya.
Sedangkan pada bayi, tantrum terjadi karena ketidakmampuan mereka dalam mengungkapkan apa yang dirasakan atau diinginkannya. Misalnya, rasa tidak nyaman terhadap lingkungan sekitar, rasa lapar, dan kelelahan.
Saat menghadapi bayi yang mengalami tantrum untuk pertama kali, Moms mungkin akan merasa terkejut dan panik, terutama jika ini adalah pengalaman pertama sebagai orang tua. Namun, Moms tidak boleh panik dalam menghadapinya.
Tetaplah tenang dan selalu berpikiran positif bahwa tantrum merupakan bagian dari perkembangan bayi. Hal terpenting adalah mengetahui pemicu mengapa bayi mulai rewel atau menangis, sehingga tangisan atau perilaku yang lebih heboh dapat dihindari.
Mengelola Emosi Si Kecil Sejak Bayi
Agar dapat mengelola emosi si Kecil sejak masih bayi, ada banyak hal yang bisa Moms lakukan. Beberapa di antaranya adalah:
Ketahui Kapan Si Kecil Lelah
Saat bepergian, waktu istirahat dan makan sering berubah. Usahakan agar Moms tetap menjaga rutinitasnya. Bawalah camilan atau makanan kesukaannya sebagai persiapan agar si Kecil tidak kelaparan.
Berikan Mainan yang Sesuai