Oleh : Jaa Maliki
*) Penulis adalah Presidium Pergerakan Bintang Sembilan
PESANTREN sebagai lembaga sosial yang berada di akar bawah yang mempunyai peranan strategis dalam melaksanakan cita-cita pembangunan berbasis peran serta masyarakat. Sebagai institusi pendidikan yang umurnya sangat tua dan luasnya penyebaran pesantren dengan karakteristik pedesaan, tentunya pengaruh lembaga ini pada masyarakat sekitarnya sangat besar. Karena lengketnya letak pesantren dengan masyarakat pedesaan, sehingga muncul pengasuh pesantren dengan sebutan Kiai Kampung. Kiai kampung merupakan pemimpin masyarakat yang mengakar karena keikhlasannya dan sekaligus menjadi motor penggerak masyarakat dimana ia tinggal.
Sabtu sore penulis bersilaturahmi dengan sosok kiai pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhwan yang berlokasi di Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang (28 Juni 2024). Pengasuh Pesantren tersebut, KH. Eros Rosikhin Murid, Masyarakat sekitarnya biasa memanggil beliau dengan Kang Eros sebagai figur sentral kerakyatan dan kepeloporan di desa tersebut. Selain pondok pesantren berdiri juga lembaga pendidikan formal dan berjenjang mulai dari Raudlatul Atfal ( RA), Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kiai Eros dengan ramah menerima dan mempersilahkan penulis memasuki ruangan tamu sembari meminta penulis untuk duduk disampingnya. Setelah berbincang- bincang sebagai obrolan pembuka, kemudian penulis dengan rasa rikuh menanyakan terkait cara pandang beliau terhadap Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, yang juga merupakan salah satu calon Bupati Karawang pada Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Dengan diawali dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, Kiai Eros bercerita bahwa, saat mengisi pengajian (berceramah) pada kegiatan perayaaan Maulid dan Isro Mi’raj, pernah beberapa kali bertemu dengan Pak H. Aep Syaepuloh, di saat itu menjabat sebagai wakil bupati. Dan yang paling mengesankan ketika Pak H. Aep Syaepuloh (wakil Bupati) menyempatkan diri mengunjungi pondok pesantren Al-Ikhwan saat peringatan hari besar Islam, sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Jami di lokasi pesantren pada tanggal 03- Nopember-2022.
Sesuatu hal yang membuat simpati Kiai Eros Rosikhin Murid, bahwa sosok H. Aep Syaepuloh sebagai pejabat (wakil bupati) Kabupaten Karawang yang pertama mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ikhwan tidak di saat hiruk pikuknya suasana Pemilihan Kepala Daerah.
Kalau saat Pilkada pejabat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren kepentingan politiknya lebih kental, dibanding dengan kehadiran pejabat Kabupaten Karawang mengunjungi pondok pesantren dengan niat mempererat dan memperkuat hubungan Ulama-Umaro.
BACA JUGA:Nonton Kamen Rider Gotchard Episode 42 : 'Let’s Search! The 102nd and Brother’s Thoughts'
Ketika ditanya penulis harapan besar terkait hubungan Ulama-Umaro, Kiai Eros Rosikhin Murid mengingatkan bahwa, Negara Indonesia berdiri terdapat jasa yang sangat besar perjuangan para kiai dan santri mulai dari jaman penjajahan dan jaman revolusi kemerdekaan.
Untuk itu kehadiran negara yang diwakili pejabat di pondok pesantren harus tetap terjaga dan ditingkatkan, apa lagi sudah ada Undang-Undang tentang Pesantren sebagai bentuk pengakuan keberpihakan negara kepada pondok pesantren.
Demikianlah berbincangan singkat antara penulis dengn Kiai Haji Eros Rosikhin Murid pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhwan Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang. (*)